Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melalui Telegram, Investor Kripto Dapat Transfer Stablecoin USDT di Jaringan TRON

Semua transaksi ini berjalan dengan cepat tanpa dipungut biaya apapun alias gratis, seperti yang dikutip dari Coindesk.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Melalui Telegram, Investor Kripto Dapat Transfer Stablecoin USDT di Jaringan TRON
Google Play Store
Pengguna Telegram dengan mudah dapat melakukan sejumlah transaksi seperti membeli, menjual, mengirim, dan melakukan perdagangan stablecoin USDT di jaringan TRON. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Aplikasi perpesan Telegram resmi mengadopsi sistem perdagangan peer-to-peer (P2P) USDT-TRON, lebih dikenal sebagai TRC20.

Lewat fitur baru ini kini para pengguna Telegram dengan mudah dapat melakukan sejumlah transaksi seperti membeli, menjual, mengirim, dan melakukan perdagangan stablecoin USDT di jaringan TRON.

Fitur ini juga akan memungkinkan pengguna membeli USDT dengan kartu bank atau melalui pasar peer-to-peer (P2P). Pengguna bahkan dapat menukarkan USDT ke bentuk aset kripto Telegram yakni TON.

Baca juga: Sejak Awal 2023 Harga Bitcoin Melonjak 65 Persen ke Level Rp428 Juta, Ini Saran untuk Investor

Uniknya semua transaksi ini berjalan dengan cepat tanpa dipungut biaya apapun alias gratis, seperti yang dikutip dari Coindesk.

“Anda sekarang dapat membeli, menukar, dan melakukan perdagangan P2P dengan Tether USDT (TRC20) ke teman Anda tanpa biaya transaksi,” kata pengumuman Telegram.

Dengan kemunculan fitur ini CEO Telegram berharap agar adopsi USDT dapat meningkatkan kapitalisasi pasar cryptocurrency terbesar ketiga setelah Bitcoin dan Ethereum ini menjadi 78 miliar dolar AS pada akhir tahun 2022.

Berita Rekomendasi

Sebagai informasi pasca pengumuman tersebut dirilis volume perdagangan USDT selama 24 jam terakhir telah mencapai lebih dari 45 miliar dolar AS.

Ekspansi ke industri cryptocurrency bukan kali pertama yang dilakukan Telegram, sebelumnya layanan perpesanan ini telah memperkenalkan aset kripto ke dalam aplikasinya lewat peluncuran Telegram Open Network (TON) pada 2018 silam.

Namun secara mengejutkan pada tahun 2020, proyek tersebut dihentikan karena tersandung masalah izin sekuritas oleh Security Exchange Commission (SEC) AS.

Meskipun proyek TON dihentikan, namun TON masih tersedia dan dapat diperdagangkan di beberapa pertukaran kripto melalui aplikasi Telegram.

Selain itu, Telegram juga menyediakan fitur jual beli Bitcoin melalui aplikasinya. Namun, terdapat keterbatasan dalam fitur ini, dimana pengguna hanya dapat menukarkan Bitcoin dengan koin TON.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas