Terjerat Skandal Pelanggaran SEC, Pangsa Pasar Binance Anjlok Tajam Kuartal I 2023
Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (SEC) menuding Zhao secara terang – terangan telah menawarkan produk turunan kripto yang tidak terdaftar.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Bursa pertukaran kripto terbesar, Binance dilaporkan mengalami penurunan pangsa pasar yang tajam, menjadi 56 persen selama kuartal pertama tahun 2023.
Penurunan itu jadi yang terbesar yang dialami Binance sejak November tahun lalu, hingga mengirimkan sinyal terkait adanya penurunan aktivitas trading pada Binance.
Mengutip dari Coindesk penurunan tajam ini terjadi setelah sang CEO Chengpeng Zhao terjerat kasus pelanggaran pengoperasian bursa ilegal di AS.
Baca juga: Digugat CFTC, Pangsa Pasar Bursa Kripto Binance Terjun Bebas
“Volume Binance sebagian besar menghilang dengan berakhirnya perdagangan tanpa biaya, hal ini mencerminkan penyebaran pangsa pasar yang tidak merata di antara bursa yang tersisa akibat skandaL Chengpeng Zhao” kata juru bicara bandar kripto, Kaiko.
Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (SEC) menuding Zhao secara terang – terangan telah menawarkan produk turunan kripto yang tidak terdaftar di AS.
SEC menduga Zhao sengaja menghindar kebijakan hukum AS untuk kepentingan komersial Binance sejak Juli 2019 silam. Untuk mengelabui otoritas setempat pegawai Binance mengakali sistem compliance.
Tak hanya itu Binance turut mengarahkan pegawainya untuk mengganti nilai perdagangan AS di database internal perusahaan menjadi “UNKWN" atau yang berarti tidak ditemukan.
Binance bahkan diduga terlibat kasus pelanggaran lainnya termasuk CEA, AML, Securities Laws, KYC, dan aturan pendaftaran bursa.
Atas kasus tersebut SEC menggugat Binance dan Changpeng Zhao lewat Pengadilan Negeri Federal AS untuk Daerah Tengah IllinoiS, pada 27 Maret 2023.
Selama gugatan berlangsung, sejumlah rumor juga turut menyelimuti Changpeng Zhao hingga membuat investor kabur meninggalkan bursa kripto Binance.
Di antaranya rumor terkait hubungan substansial antara Binance dengan China.
Selanjutnya rumor yang mengatakan bahwa Changpeng Zhao mendapat red notice yang dikeluarkan oleh Organisasi Polisi Kriminal Internasional atau dikenal juga dengan sebutan interpol.
Kendati Zhao telah menyangkal isu miring tersebut, namun hal tersebut tak lantas menyurutkan kekhawatiran investor.
Alasan tersebut yang kemudian membuat Binance mengalami rush money atau penarikan massal dan membuat pangsa pasar Binance menyusut tajam.
“Sangat disayangkan bahwa sumber anonim mengutip sejarah kuno dalam istilah kripto dan secara dramatis salah mengkarakterisasi peristiwa. Ini bukan gambaran akurat dari operasi Binance,” tegas Zhao.
Sebelum tersandung masalah SEC, pasar (market share) Binance meningkat tiga kali lipat dari 8 persen menjadi lebih dari 24 persen pada awal tahun 2023.
Meski saat ini Binance tengah mengalami penurunan pangsa pasar, namun Binance tetap menjadi pertukaran terbesar di dunia dengan persentase dominasi sebesar 54 persen.