Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hacker Korut Kepergok Curi Aset Kripto Investor Jepang Senilai Rp 10 Triliun

Kelompok peretas asal Korea Utara dilaporkan telah mencuri Bitcoin dan sejumlah aset mata uang kripto milik investor Jepang senilai 721 juta dolar

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Hacker Korut Kepergok Curi Aset Kripto Investor Jepang Senilai Rp 10 Triliun
freepik
Ilustrasi hacker. Kelompok peretas asal Korea Utara dilaporkan telah mencuri Bitcoin dan sejumlah aset mata uang kripto milik investor Jepang senilai 721 juta dolar AS atau sekitar Rp 10 triliun. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Kelompok peretas asal Korea Utara dilaporkan telah mencuri Bitcoin dan sejumlah aset mata uang kripto milik investor Jepang senilai 721 juta dolar AS atau sekitar Rp 10 triliun.

Pencurian tersebut terungkap setelah perusahaan analisis blockchain di Inggris, Elliptic merilis laporan peretasan pada Senin (15/5/2023).

Menurut laporan yang dirilis Elliptic, Lazarus, kelompok peretas yang berafiliasi dengan Korea Utara telah melakukan pencurian aset mata uang kripto dari Jepang sejak tahun 2017 silam.

Baca juga: Bursa Kripto FTX Bangkrut, Indodax Lakukan Audit dan Perhitungan Kecukupan Likuiditas

Dalam menjalankan aksinya Lazarus biasanya menggunakan dua jenis serangan siber yakni peretasan dan ransomware.

Mekanisme peretasan memungkinkan hacker Lazarus melakukan pencurian mata uang kripto secara langsung. Biasanya para hacker akan memanfaatkan celah dalam platform keuangan terdesentralisasi. Setelah itu mereka akan mulai melakukan serangan dengan membobol sistem keamanan di jaringan kode kontrak pintar untuk menggasak dompet kripto para investor .

Sementara mekanisme ransomware digunakan untuk mengunci akses mata uang kripto penting di berbagai negara. Lewat cara ini peretas akan meminta tebusan dengan nominal fantastis pada para korbannya untuk membuka kembali akses tersebut.

Berita Rekomendasi

"Imbas peretasan itu total kerugian yang dialami investor Jepang jumlahnya sama dengan 30 persen dari total kerugian tersebut secara global," jelas laporan yang ditulis analis Elliptic, dikutip dari Reuters.

Selain Jepang, selama beberapa tahun terakhir para hacker asal Korut juga turut menargetkan investor dari sejumlah negara lainnya seperti Vietnam yang telah merugi 540 juta dolar AS, disusul Amerika dengan kerugian mencapai 497 juta dolar AS dan Hong Kong 281 juta dolar AS.

Lebih lanjut peretasan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Korut, sejak tahun 2014 Korut dilaporkan telah memulai aktivitas serangan siber dengan mencuri informasi di lembaga pertahanan, sistem kesehatan, dan area lainnya di berbagai negara.

Semua dana yang dicuri dilaporkan digunakan Presiden Korut, Kim Jong Un untuk menopang perekonomian Korea Utara serta mendanai program senjata nuklirnya yang telah disanksi PBB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas