Pasar Kripto Catat Penurunan, Bitcoin Anjlok di Kisaran 29.000 Dolar AS Hari Ini 26 Juli 2023
Perdagangan Bitcoin dan sejumlah koin kripto teratas terpantau mengalami penurunan harga yang tajam, hingga membuat kapitalisasi pasar kripto global
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, New York – Selama sepekan terakhir perdagangan Bitcoin dan sejumlah koin kripto teratas terpantau mengalami penurunan harga yang tajam, hingga membuat kapitalisasi pasar kripto global saat ini turun dikisaran 1.18 triliun dolar AS.
Penurunan ini terjadi usai Bitcoin dilanda bear market atau penurunan harga sebesar 2,86 persen menjadi 29.222 dolar AS per koin. Berbanding terbalik dengan harga BTC pada awal bulan Juli lalu dimana saat itu Bitcoin sanggup melonjak di atas 31.000 dolar AS.
Tak hanya Bitcoin, sebagian besar koin kripto teratas lainnya juga ikut terkerek turun pada pekan ini. Seperti Ethereum yang harganya merosot 3,03 persen menjadi 1,857 dolar AS per koin.
Baca juga: Bursa Kripto Indonesia Diluncurkan, Begini Respons Pelaku Industri
Penurunan harga juga dialami koin XRP yang amblas 10,36 persen dalam sepekan, hingga harganya anjlok dikisaran 0,7099 dolar AS per koin. Diikuti koin Solana yang turut mengalami sideways dan anjlok 10,92 persen jadi 23,47 dolar AS selama perdagangan Rabu (26/7/2023).
Kondisi serupa terjadi pada Cardano, menurut pantauan Coinmarketcap harga koin ini telah terperosok jatuh 4,60 persen jadi 0,3034 dolar AS per koin. Sementara harga koin Polygon terseret turun 6,28 persen ke kisaran 0,7046 dolar AS per coin.
Anjloknya perdagangan kripto pada pekan ini terjadi imbas risalah bank sentral Amerika atau The Fed yang kembali menyerukan isyarat untuk menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan di akhir bulan Juli.
Sinyal pengetatan moneter ini dilontarkan ketua bank sentral Jerome Powell usai para pejabat The Fed sepakat untuk menaikkan suku bunga acuan ke level yang lebih tinggi pada akhir bulan nanti
"Kami memperkirakan laju moderat akan terus berlanjut, hal ini akan menjadi pertanda bahwa The Fed perlu menaikkan suku bunga setidaknya dua kali lagi tahun ini” jelas Powell.
Tak hanya The Fed, belakangan Presiden bank sentra Eropa Christine Lagarde juga aktif menyerukan langkah serupa untuk mengerek naik suku bunga sebesar 25 basis poin. Guna menekan inflasi ditengah ancaman krisis ekonomi global, sebagaimana yang dikutip dari Bloomberg.
Baca juga: Indonesia Punya Bursa Kripto, Jenis Ini yang Banyak Diperdagangkan
"Keputusan di masa depan akan memastikan bahwa suku bunga utama ECB akan dibawa ke level yang cukup ketat untuk mencapai pengembalian inflasi tepat waktu ke target jangka menengah 2 persen dan akan dipertahankan pada level tersebut selama diperlukan," kata ECB.
Pengetatan ini yang kemudian membuat kepercayaan investor kripto memudar, lantaran mereka tak lagi menganggap aset Bitcoin CS sebagai aset save heave. Sementara sebagian investor lainnya memilih untuk melakukan langkah wait and see untuk mencegah kerugian ditengah fluktuasi kripto yang tak pasti.
Meski harga Bitcoin di perdagangan pagi ini mencatatkan raport merah namun popularitas Bitcoin dalam perdagangan koin kripto selama beberapa tahun terakhir terus melaporkan kinerja positif, hingga dinobatkan sebagai aset kripto paling cuan di tahun 2023. Predikat ini disematkan untuk Bitcoin setelah kuartal pertama tahun 2023, koin kripto satu ini mengalami pertumbuhan yang masif yakni melesat sebesar 71,77 persen.