Industri Perdagangan Kripto Tetap Tumbuh Meski Dihadapkan Tantangan Tech Winter
Tantangan tech winter dapat dihadapi dengan terus menciptakan ekosistem kripto yang berkelanjutan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah tantangan tech winter dan crypto winter, pelaku industri perdagangan kripto berupaya memberikan solusi bagi masyarakat.
Platform perdagangan kripto Tokocrypto tetap komitmen mendorong perekonomian digital dengan membantu masyarakat mendapatkan penghasilan dari investasi dan trading kripto.
CEO Tokocrypto Yudhono Rawis mengatakan pihaknya masih mampu meraih pertumbuhan yang mengesankan selama lima tahun ini, dengan dampak positif yang signifikan pada pertumbuhan industri kripto di Indonesia.
Baca juga: Indonesia Jadi Negara Pengadopsi Kripto Tertinggi Ke-7 di Asia, Kalahkan Posisi Thailand
Menurutnya, tantangan tech winter dapat dihadapi dengan terus menciptakan ekosistem kripto yang berkelanjutan.
“Kami sangat bersyukur dengan segala pencapaian yang berhasil kami raih di tahun kelima ini, dan juga bangga dapat mempertahankan posisi sebagai exchange no. 1 di Indonesia saat ini," kata Yudhono dalam keterangan Selasa (19/9/2023).
“Meskipun kami telah melalui masa-masa penting yang mencerminkan perubahan strategis perusahaan, komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik tidak pernah goyah. Kami terus berinovasi untuk menciptakan ekosistem kripto yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Pada akhir tahun 2022, Tokocrypto memulai babak baru dengan memperkuat struktur organisasinya, menyiapkan diri untuk pertumbuhan yang lebih besar di masa depan.
Saat ini, perusahaan ini memiliki lebih dari 3 juta pengguna terdaftar, 400 ribu di antaranya aktif setiap bulan.
Selain itu, komunitasnya tumbuh dengan lebih dari 1 juta anggota aktif dan aplikasinya telah diunduh sebanyak 4 juta kali.
Selama semester I 2023, Tokocrypto mencatat volume transaksi perdagangan rata-rata sebesar 300 juta dolar AS per bulan, yang setara dengan sekitar Rp 4,6 triliun, dan 10 juta dolar AS setiap harinya.