Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Israel Vs Iran Memanas, Harga Bitcoin CS Catat Rapot Merah Anjlok di Bawah 60.000 Dolar AS

Serangan Israel ke Iran telah memicu kontraksi pada perdagangan Bitcoin, hingga harganya dilaporkan anjlok di bawah 60.000 dolar AS

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Perang Israel Vs Iran Memanas, Harga Bitcoin CS Catat Rapot Merah Anjlok di Bawah 60.000 Dolar AS
dok.
Ilustrasi Bitcoin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Serangan Israel ke Iran telah memicu kontraksi pada perdagangan Bitcoin, hingga harganya dilaporkan anjlok di bawah 60.000 dolar AS pada Jumat siang (19/4/2024)

Menurut data yang dikutip dari Straits Times, Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 5,5 persen yang membuat harganya amblas di kisaran 59.961 dolar AS. Diikuti koin Ether yang turun di bawah angka 3.000 dolar AS menjadi 2.895 dolar AS.

Tak hanya dua koin kripto top diatas yang mengalami penurunan pada perdagangan pagi ini, sejumlah kripto lainnya juga turut mencatatkan rapor merah pada pembukaan pasar pagi ini.

Baca juga: Halving Bitcoin Diprediksi Terjadi di Pertengahan April 2024, 4 Token Ini Layak Dipantau

Seperti Solana yang harganya merosot 19,71 persen menjadi 139.56 dolar AS per koin. XRP yang harganya anjlok 19,93 persen jadi 0.4905 dolar AS. Diikuti harga meme koin bergambar anak anjing Dogecoin yang juga amlas 25,08 persen ke harga 0.1487 dolar AS.

Serangan Israel ke Iran Jadi Pemicu

Sentimen negatif yang terjadi pada perdagangan aset kripto karena dampak dari serangan rudal Israel ke pangkalan AU Iran yang berlokasi di di kota Ghahjaworstan, barat laut kota Isfahan.

Adapun serangan ini diketahui usai Iran Press TV juga melaporkan bahwa ledakan terdengar di dekat pusat kota. Belum diketahui secara pasti asal muasal dari ledakan tersebut, namun Iran meyakini serangan tersebut merupakan tembakan drone tentara Israel.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan dua pejabat Amerika Serikat (AS) yang mengungkapkan bahwa rudal Israel telah menyerang pusat kota Iran pada Jumat pagi waktu setempat.

Serangan tersebut secara tidak langsung membebani aset-aset berisiko seperti saham dan kripto, alhasil para investor asal Timur Tengah mulai melakukan mode wait and see. Kendati cara tersebut dapat mencegah investor membukukan kerugian, namun mode wait and see telah membuat kripto dianggap sebagai aset kurang safe haven

Alhasil harga Bitcoin CS jadi merosot turun hingga kapitalisasi pasar kripto global anjlok tajam mencapai 0,11 persen selama 24 jam terakhir.

Bursa Asia Berkontraksi

Serangan Israel ke Iran juga membuat saham-saham dan obligasi di Asia berkontraksi, seperti Nikkei 225 di Jepang melemah 3,31 persen, indeks Hang Seng Composite di Hong Kong minus 1,72 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan anjlok sekitar 2,39 persen.

Selain bursa Asia, bursa saham AS juga ikut merah diantaranya indeks S&P 500 yang melemah 0,22 persen, indeks NYSE Composite minus 0,09 persen, dan indeks NASDAQ Composite turun 0,52 persen

Harga Minyak Melonjak

Pasca Israel melakukan serangan ke Iran, harga minyak langsung melonjak lebih dari 3 dolar AS per. Untuk harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Maret 2024 menguat 3,60 persen atau 2,98 poin menjadi 85,71 dolar AS per barel, sementara Brent kontrak Juni 2024 menguat 3,44 persen atau 3 poin ke 90,11 dolar AS per barel.

Lonjakan harga terjadi akibat kekhawatiran investor terkait isu adanya gangguan pasokan minyak Timur Tengah akibat konflik Israel-Iran. Bahkan sejumlah ekonom meramalkan Konflik Timur Tengah yang semakin memanas dapat mengerek naik harga minyak tembus ke level 100 dolar AS per barel.

“Para pengendara bersiap menghadapi kenaikan harga bahan bakar karena meningkatnya krisis di Timur Tengah yang mengancam harga minyak mendekati 100 dolar AS per barel,” ujar Simon Williams, juru bicara badan usaha penyedia BBM Inggris, RAC dikutip dari Reuters.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas