Bitcoin Dinilai Bisa Jadi Alternatif Mata Uang Saat Kondisi Ekonomi Tak Stabil
El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai devisa resmi pada September 2021, di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aset kripto, Bitcoin dinilai bisa menjadi alternatif opsi mata uang ketika kondisi ekonomi global tidak stabil.
Hal ini berkaca dari kejadian pada Mei 2024, di mana Bank Sentral China mengalami perlambatan signifikan dalam pembelian emasnya, yang menunjukkan potensi perubahan strategi.
Kondisi tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global dan upaya negara-negara mencari alternatif mata uang cadangan.
Baca juga: Enam Pilihan Investasi Persiapan Memasuki Masa Pensiun, Mulai Emas Hingga Bitcoin
Sejak awal abad ke-21, China secara konsisten membeli emas untuk mengamankan keuntungan dari surplus perdagangan dan sebagai alternatif terhadap dolar.
Penurunan pembelian emas ini menandakan adanya pergeseran dalam kebijakan cadangan devisa negara tersebut, yang bisa berdampak signifikan.
CEO Indodax, Oscar Darmawan menyampaikan, dalam konteks pergeseran geopolitik global, diversifikasi menjadi penting sebab dapat melindungi dari dampak negatif ketidakstabilan politik atau ekonomi di satu wilayah, serta fluktuasi nilai tukar dan inflasi.
"Peningkatan ketegangan ini mendorong beberapa negara untuk mencari alternatif dalam mata uang cadangan mereka," ujar Oscar dikutip dari Kontan, Sabtu (15/6/2024).
Oscar menambahkan Bitcoin muncul sebagai pilihan menarik dalam mencari alternatif, karena menawarkan keunggulan sebagai aset yang tidak terkait dengan kebijakan moneter suatu negara, dan memiliki sifat desentralisasi yang membuatnya lebih tahan terhadap tekanan politik dan sanksi eksternal.
Ia menyebut, Bitcoin telah terbukti menjadi alat investasi yang efektif bagi investor yang mencari peluang pertumbuhan dan perlindungan terhadap fluktuasi mata uang konvensional.
El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai devisa resmi pada September 2021, di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele.
Tujuan utama langkah ini adalah meningkatkan inklusi keuangan, menarik investasi asing, dan mengurangi biaya pengiriman uang bagi warga yang bekerja di luar negeri.
El Salvador mengintegrasikan Bitcoin dalam sistem keuangan nasionalnya untuk meraih manfaat ekonomi jangka panjang. (Noverius Laoli/Kontan)
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Bitcon Bisa Jadi Alternatif Investasi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi