Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Sidang Jackson Hole Pasar Kripto Kompak Merah, Begini Analisis Prospek Bitcoin Cs

Kondisi geopolitik AS yang memanas akibat pemilihan presiden Pilpres AS, belakangan telah membayangi kekhawatiran para investor.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Jelang Sidang Jackson Hole Pasar Kripto Kompak Merah, Begini Analisis Prospek Bitcoin Cs
dok.
Kondisi geopolitik AS yang memanas akibat pemilihan presiden (Pilpres) AS belakangan telah membayangi kekhawatiran para investor kripto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pergerakan Bitcoin selama sepekan terakhir terus mengalami penurunan harga hingga sejumlah aset kripto ikut mencatatkan rapot merah.

Adapun penurunan nilai Bitcoin CS terjadi buntut kekhawatiran Investor terkait kondisi geopolitik AS.

Berdasarkan data coinmarketcap, harga Bitcoin (BTC) bertengger di kisaran 59.566 dolar AS per koin, turun sekitar 2,22 persen dari pekan lalu dimana saat itu BTC dibanderol di kisaran 61.000 dolar AS.

Tak hanya Bitcoin penurunan juga terjadi pada aset kripto Ethereum (ETH) yang anjlok 5,21 persen jadi 2.591 dolar AS per koin. Diikuti amblesnya harga Tether sebesar 0,3 persen jadi 556 dolar AS.

Baca juga: Investor Baru Aset Kripto di Indonesia Tumbuh 400 Ribu Setiap Bulan

Sementara Solana ambles 2,23 persen di kisaran 142.41 dolar AS kemudian ada mee anak anjing Dogecoin yang anjlok 1,94 persen hingga dibanderol murah jadi 0.103 dolar AS pada perdagangan Kamis (21/8/2024).

Politik AS Jadi Penyebab

Sentimen negatif mulai melanda pasar kripto menjelang Bank Sentral AS The Fed menggelar rapat tahunan Jackson Hole untuk membahas kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 50 bps.

BERITA REKOMENDASI

Umumnya jelang pemangkasan suku bunga, harga aset kripto akan cenderung naik.

Namun karena kondisi geopolitik AS yang memanas akibat pemilihan presiden (Pilpres), belakangan telah membayangi kekhawatiran para investor.

Ini lantaran para investor khawatir apabila kemenangan Kamala Harris dalam Pilpres AS dapat berpotensi mencalonkan Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Gary Gensler yang anti kripto sebagai Menteri Keuangan.

Isu inilah yang mengirimkan gelombang kejut ke seluruh komunitas kripto, terlebih selama kampanye pilpres AS digelar Kamala Harris kurang menyatakan dukungan terhadap aset -aset cryptocurrency.

“Kemenangan Kamala Harris dalam pemilihan dapat menunjukkan tren penurunan untuk kripto, mengingat pendekatan Partai Demokrat yang umumnya hati-hati terhadap aset digital,” jelas analis yang dilansir Yahoo finance.

Berbanding terbalik dengan janji politik Donald Trump, kandidat Capres dari partai Republik yang justru mendukung penuh kebijakan kripto, yang menguntungkan bagi Bitcoin, inovasi kripto, dan bahkan potensi cadangan Bitcoin nasional.

Alasan itu yang kemudian membuat investor dilanda kepanikan, hingga membuat harga aset kripto anjlok buntut aksi wait and see investor.

Prospek Bitcoin Cs di Tahun Ini

Untuk saat ini prospek aset Bitcoin Ethereum dan kripto lainnya masih berpotensi naik berkat adanya dukung pemangkasan suku bunga yang bakal dilakukan The Fed pada September mendatang.

Selain itu adanya dukung peningkatan adopsi teknologi blockchain, regulasi yang lebih jelas di berbagai negara, serta peluncuran produk keuangan baru berbasis kripto seperti ETF juga berpotensi mengangkat harga aset kripto di akhir tahun ini.

Dengan halving jumlah bitcoin baru yang beredar di jaringan dapat dibatasi sehingga mengurangi adanya resiko krisis likuiditas.

Respons positif ini yang diyakini dapat memicu kebangkitan Bitcoin hingga sukses mencatatkan pertumbuhannya sepuluh kali lebih tinggi dari pada indeks Nasdaq 100, mengutip dari Finance Magnates.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas