Waspada, Risalah The Fed Bisa Seret Harga Bitcoin, Anjlok di Level 40 Ribu Dolar AS
Harga aset kripto termasuk reli Bitcoin berpotensi anjlok ke level terendah di tahun ini buntut risalah penurunan suku bunga AS
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga aset kripto termasuk reli Bitcoin berpotensi anjlok ke level terendah di tahun ini buntut risalah penurunan suku bunga Amerika Serikat yang dilakukan Bank Sentral AS (The Fed) di sidang Jackson Hole.
Menurut proyeksi analis dari Bitfinex, penurunan suku bunga Amerika Serikat oleh Federal Reserve yang dinanti-nanti justru bakal memicu penurunan harga Bitcoin secara drastis. Bertentangan dengan ekspektasi pasar yang lonjakan harga aset berisiko seperti kripto pasca penurunan suku bunga yang dilakukan The Fed.
Dalam laporannya analis Bitfinex berspekulasi bahwa Bitcoin dapat mengalami penurunan antara 15 persen sampai dengan 20 persen, mendorong harga Bitcoin jatuh ke kisaran 40.000 dolar AS hingga 50.000 dolar AS.
Baca juga: Nilai Ekonomi Syariah Ditargetkan 10 Miliar Dolar AS di 2030, Wapres Maruf Amin Ungkap Tantangannya
Kemerosotan harga Bitcoin bisa terjadi apabila suku bunga AS bulan ini mengalami pemangkasan 25 poin di tengah ancaman adanya resesi AS. Hal itu yang menyebabkan apresiasi harga jangka panjang untuk Bitcoin imbas kekhawatiran resesi mereda.
Ini bisa terjadi lantaran Investor sering kali melihat aset yang dianggap berisiko seperti Bitcoin lebih menarik ketika suku bunga dipotong, karena aset tradisional seperti obligasi dan deposito berjangka menjadi kurang menguntungkan.
"Pengurangan suku bunga AS pada bulan ini hanya akan menambah lapisan kompleksitas lain, yang berpotensi memperburuk volatilitas pasar,” tulis tim Analis, dikutip dari Cointelegraph.
Di sisi lain, apabila terjadi pemotongan suku bunga dilakukan lebih agresif sebesar 50 basis poin, harga Bitcoin justru bisa melonjak hingga 8 persen. Namun, lompatan tersebut akan terhapus imbas kekhawatiran datangnya resesi sehingga menimbulkan tekanan yang lebih besar terhadap aset kripto, khususnya Bitcoin.
Kendati ada potensi penurunan harga Bitcoin di perdagangan kripto global, analis Bitfinex tetap optimis terhadap aset kripto tersebut, menambahkan bahwa volatilitas ini dapat memberikan risiko sekaligus peluang bagi para trader.
Harga Bitcoin Rebound
Terpisah, reli Bitcoin di perdagangan kripto mengalami kenaikan harga pasca gejolak global mencengkeram industri Cryptocurrency. Melansir Coinmarketcap harga Bitcoin (BTC) anjlok lebih dari 6 persen dalam 24 jam terakhir, hingga harganya amblas di kisaran 59.738 dolar AS per koin pada penutupan pasar, Rabu (28/8/2024).
Ethereum (ETH) menguat. tipis 0,11 persen selama 24 jam terakhir, berada di level 2.407 dolar AS juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB terkoreksi 2,62 persen dan 4,72 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 7,88 juta per koin.
Baca juga: Bisnis Chip AI Buat Nvidia Cuan, Raup Keuntungan Hingga 30 Miliar Dolar AS di Q3
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA menguat tipis 0,74 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih merosot 6,84 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.019 per koin.
Sementara untuk harga Solana (SOL) juga menguat. SOL naik 4,55 persen dalam sehari, bertengger di kisaran harga 6,22 persen sepekan. Saat ini, SOL berada di level 133.09 dolar AS per koin.
Kemudian koin kripto XRP terpantau berada di zona merah. XRP naik tipis 0,08 persen dalam 24 jam dibanderol seharga 0.553 dolar AS per koin.