Bos Tiktok Gelar Dialog Dengan Donald Trump, Lobi Agar Tak Didepak Dari AS
Trump menganggap TikTok sebagai platform media sosial yang mampu menjangkau para pemilih muda
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – CEO TikTok Shou Chew tengah menggelar tatap muka dengan presiden terpilih Donald Trump di Mar-a-Lago, resort mewah milik Trump yang terletak di Palm Beach, Florida.
Menurut keterangan dari seseorang yang mengetahui pertemuan tersebut, kunjungan bos TikTok dilakukan menjelang aplikasi video populer tersebut dilarang beroperasi di AS.
Baca juga: Nasib TikTok di Ujung Tanduk, Pengadilan Federal AS Tolak Gugatan Banding
Belum ada bocoran soal isu yang dibahas oleh bos TikTok dan Presiden AS terpilih ini. Namun beberapa pihak meyakini bahwa pertemuan perdana antara bos TikTok dan Trump ini membahas UU “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act" (Perlindungan Warga dan Aplikasi yang Dikendalikan Pesaing Asing).
Dimana dalam undang-undang tersebut ByteDance perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok diharuskan menjual TikTok ke Amerika Serikat sebelum 19 Januari atau operasional TikTok akan resmi diblokir dari AS mulai tahun depan.
“Raksasa media sosial itu meminta Trump agar Mahkamah Agung bisa ikut campur membantu TikTok dalam menghadapi pertikaian pengadilan mengenai penggunaan aplikasi tersebut di Amerika Serikat,” jelas seseorang yang mengetahui pertemuan tersebut mengatakan kepada CNN International.
Trump sebelumnya pernah mencoba melarang TikTok pada tahun 2020 selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, tetapi sejak saat itu ia mengubah pendiriannya terhadap aplikasi tersebut.
Trump menganggap TikTok sebagai platform media sosial yang mampu menjangkau para pemilih muda selama masa kampanye AS berlangsung.
"Anda tahu, saya punya tempat yang hangat di hati saya untuk TikTok karena saya menang di kalangan pemuda dengan 34 poin dan ada yang mengatakan bahwa TikTok ada hubungannya dengan itu," kata Trump dalam konferensi pers.
Baca juga: BPOM Minta Masyarakat Waspada Makanan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Termasuk di e-Commerce
Google dan Apple Didesak Segera Hapus Tiktok
Pasca pemerintah AS mengecam kehadiran TikTok karena dianggap mencuri data pengguna di aplikasi, Pimpinan komite House of Representative atau DPR AS mendesak CEO Apple dan Google untuk segera menghapus aplikasi TikTok dari Play Store dan App Store paling lambat 19 Januari 2025.
“Induk perusahaan Google, Alphabet, dan Apple harus siap menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka di pada 19 Januari,” , kata komite DPR AS tentang China John Moolenaar, dan Perwakilan Demokrat, Raja Krishnamoorthi, mengutip dari CNN International.
Instruksi itu disampaikan pimpinan DPR AS mengikuti keputusan pengadilan banding federal yang mengharuskan ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok untuk menjual TikTok di Amerika Serikat atau operasional TikTok akan resmi diblokir dari AS mulai tahun depan.
Apple dan Alphabet tidak segera berkomentar desakan pemerintah AS, namun dalam surat putusannya Moolenaar dan Krishnamoorthi mengancam akan bertindak tegas apabila kedua perusahaan tak memberikan respon baik.
Langkah itu diambil kongres AS untuk mempertahankan keamanan nasional Amerika Serikat dan melindungi pengguna TikTok di Amerika dari Partai Komunis Tiongkok.