Penjualan Lesu, Stok Mobil Baru Menumpuk
Penumpukan stok mobil sudah mulai berlangsung sejak akhir tahun lalu dan berlanjut sampai kuartal pertama tahun ini.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penjualan dari distributor ke dealer (wholesale) sepanjang April 2013 naik 6,5 persen menjadi 102.176 unit dari bulan sebelumnya 95.936 unit. Namun, penjualan ritel naik tipis di bawah 1 persen menjadi 96.860 unit dibanding Maret dengan 96.123 unit.
Kondisi ini menyebabkan stok makin menumpuk. "April, terjadi penambahan stok 10.000 unit lagi. Kondisi ini sulit dihindari karena kapasitas produksi tiap-tiap merek naik dan mereka mau memanfaatkannya sehingga banjir di pasar," papar Sudirman Maman Rusdi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kepada KompasOtomotif, Rabu (8/5/2013).
Dia menambahkan penumpukan stok mobil sudah mulai berlangsung sejak akhir tahun lalu dan berlanjut sampai kuartal pertama tahun ini. Kondisi makin parah karena pasar juga lesu. Sementara itu, dealer dengan bantuan agen tunggal pemegang merek (ATPM) merangsang dengan diskon.
"Semua merek menawarkan diskon dengan promonya besar-besaran! Kondisi pasar sebenarnya berat. Tetapi terpaksa didorong terus. Kita lihat sampai sejauh mana konsumen masih bisa serap," beber Sudirman.
Penjualan ritel naik setiap bulan. "Keuntungan setiap merek justru makin kecil karena diskon," lanjut Sudirman.
Dia memprediksi enumpukan stok masih akan berlanjut sampai Mei tahun ini karena ATPM tidak bisa merevisi produksi yang sudah berjalan di tengah bulan. "Biasanya, setelah ada pengurangan permintaan dari divisi pemasaran dan penjualan, baru pabrik mengurangi produksi. Juni, produksi baru bisa diturunkan," tutup Sudirman.