Pasar Mobil Bekas Tak akan Tergerus Mobil Murah
Pasar mobil bekas diprediksi tak akan tergerus oleh kemunculan mobil murah alias Low Cost Green Car
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Setiadji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar mobil bekas diprediksi tak akan tergerus oleh kemunculan mobil murah alias Low Cost Green Car (LCGC). Mobil kelas LCGC nantinya akan mempunyai pasaran tersendiri dalam bursa mobil bekas.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Johny Darmawan, mengatakan segmen yang dibidik LCGC berbeda dengan customer pembeli mobil kelas MPV atau SUV. Menurutnya dengan kehadiran LCGC, segmen kelas MPV dan SUV akan berkurang menjadi 40 persen dalam pasaran otomotif nasional.
"Akan berkembang, pecinta mobil akan ambil mobil yang terjangkau. Segmen itu akan berubah. SUV dan MPV akan berkurang ke arah 40 persen," ujar Johny, Kamis (26/9/2013) di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013.
Johny menuturkan pasar mobil bekas juga akan terkena imbas dengan kehadiran LCGC. Namun menurutnya bukan karena ada LCGC, lantas konsumen tak mau lagi membeli mobil bekas.
"Pasar mobil bekas selalu tergoyang-goyang, tapi nanti stabil lagi. Menurut saya (pasar mobil bekas) punya segmen tersendiri. Nanti terbentuk segmen bawah, menengah, atas. Mobil bekas punya pasar tersendiri," tuturnya.
"Kalau tak ada mobil bekas, tidak ada recycle. Orang mau jual (mobil) kemana? Ini kan orang dari bawah, naik kelas. Beli mobil bekas yang grade bawah. Itu umumnya marketing," tambahnya.
Johny mengatakan saat ini customer mempunyai banyak pilihan. Ia mencontohkan bagi orang yang ingin membeli mobil mewah baru, namun belum sanggup. Jika membeli mobil LCGC, gengsi. Maka customer itu akan lari ke mobil bekas. Demikian juga bagi customer yang hendak membeli mobil LCGC baru namun belum sanggup, maka larinya juga akan ke pasar bekas.
"Jadi semua diambil hikmahnya. Yang senang sekarang customer, karena banyak pilihan," katanya.