Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Abu Vulkanik Ganggu Kesehatan Bodi dan Jeroan Mesin Mobil

Komponen berlapis krom atau yang terbuat dari besi tanpa cat akan rawan karat.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Abu Vulkanik Ganggu Kesehatan Bodi dan Jeroan Mesin Mobil
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Kawasan Bandara Adisutjipto, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (14/2/2014), sekitar pukul 06.30 masih tampak gelap akibat tertutup hujan abu vulkanik yang berasal dari letusan Gunung Kelud. Hujan abu vulkanik mengakibatkan bandara itu ditutup dan 134 jadwal penerbangan dibatalkan. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Dalam hitungan jam, abu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, Jumat (14/2/2014) dini hari, langsung menyebar ke berbagai daerah sekitar. Bahkan abu menutup kota-kota besar seperti Surabaya, Solo, dan Yogyakarta. Efeknya bukan cuma kesehatan paru-paru manusia, tetapi juga kebugaran mobil.

Iwan Abdurahaman, Section Head of Technical Support Department PT Toyota Astra Motor, memaparkan peristiwa ini sudah pernah dialami banyak konsumen ketika Merapi ”batuk” beberapa waktu lalu. Dikatakan, efeknya bukan cuma mengganggu estetika eksterior mobil, melainkan juga "jeroan".

”Waktu Merapi dulu, kami mengirimkan tim khusus untuk investigasi ke sana. Abu Merapi banyak mengandung asam. Untuk kasus Kelud, kami belum dapat contoh material abunya. Tapi mungkin efeknya akan mirip,” kata Iwan.

Yang jelas, lanjutnya, efek abu vulkanis bagi eksterior cukup besar. Dari pengalaman saat peristiwa Merapi, komponen berlapis krom atau yang terbuat dari besi tanpa cat akan rawan karat. Misalkan, komponen gril dan penutup spion. Untuk truk yang belum ada baknya, di bagian knalpot dan besi-besi terbuka lain juga terdapat titik-titik kecil korosi.

”Hal itu kami temukan pada mobil-mobil yang dibiarkan beberapa hari. Ya wajar, kalau sudah terkena bencana, orang sudah tidak memikirkan harta benda. Biasanya mobil ditinggal berhari-hari,” ungkap Iwan.

Akan lebih parah lagi jika mobil dipakai dalam kondisi abu vulkanis masih beterbangan. Dikhawatirkan, partikel halus masuk melalui saringan udara dan tembus ke ruang bakar hingga pelumas.

”Efeknya memang tak seketika kelihatan, tetapi sedikit lama. Kalau sudah parah, partikel abu yang mengandung silika atau kode partikelnya 'SI' akan menggores piston. Mobil pun bisa ngebul,” bebernya.

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas