Pengalaman Mem-bully Tata Safari Strome di Kawasan Puncak
Nyaman, tenaga gede, plus bantingan lembut. Itu kesan seusai menjajal SUV Tata Safari Strome sepanjang rute Jakarta-Puncak
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Nyaman, tenaga gede, plus bantingan lembut. Itu kesan seusai menjajal SUV Tata Safari Strome sepanjang rute Jakarta-Puncak, pekan lalu. Tribunnews.com berkesempatan langsung duduk di balik kemudi SUV andalan Tata Motors ini.
Saat kali pertama melihat desainnya, Tata Safari Strome ini begitu kokoh dan kuat tampang maskulinnya. Garis-garis desainnya sekilas hampir mirip dengan tunggangan Land Rover. Moncong depannya sudah dibenamkan sepasang proyektor HID demi keamanan dan kenyamanan berkendara di malam hari. Roof rail pun sudah nangkring di bagian atap.
Cuma ada catatan kecil yang menjadi perhatian ketika memerhatikan SUV ini dengan seksama. Yang paling kentara adalah di sektor kolong ban belakang kiri. Ada celah cukup lebar di spatbornya yang membuat selang bahan bakar dari mulut ke tanki yang tak tertutup sempurna.
Ini menjadi masalah karena kenyamanan mengemudi jadi sedikit terganggu. Ada rasa was-was jika melindas medan tak ramah atau jalanan berlubang. Was-was bakalan ada ada batu atau pun benda lain membentur selang itu sehingga memicu kebocoran BBM.
Oke, sekarang beralih ke sektor kabin. Awalnya melihat tampangnya SUV ini, ekspektasi tinggi mulai muncul. Sayang, apiknya desain tak diimbangi dengan eksterior. Ekspektasi tinggi perlahan memudar saat memperhatikan desain interior dan dashboard yang begitu sederhana. Apalagi audionya masih mengandalkan single din yang dirasa kurang afdol dengan banderolnya yang mencapai Rp 280 juta OTR Jakarta.
Begitu pun joknya yang dilapisi material yang kurang terasa wah-nya. Meski rancangan joknya sesuai dengan anatomi tubuh orang Indonesia, tapi kenyamanannya masih standar. Untungnya, kabinnya berasa sangat luas. Pandangan ke depan pun juga sangat jembar.
Kekecewaan itu terobati saat kunci kontak diputar ke posisi on. Lalu terdengarlah raungan mesin khas diesel. Halus dan nyaris tak ada getaran berarti di kabin. Lapisan kedap suara kabinnya terbilang oke punya.
Tak mau berlama-lama, kaki kanan pun langsung membejek gas. Mengajak Tata Safari Strome berlari kencang bukan masalah besar. Memutar jarum speedometer ke angka 155 km/jam sangat gampang. Akselerasinya cukup gesit mengingat mesinnya sudah dicangkokkan turbo. Hanya di putaran atas agak sedikit kedodoran.
Jalanan menanjak di kawasan Puncak begitu mudah dilahapnya. Lalu lintas yang tersendat membuat perseneling sering digeser ke gigi bawah. Di sini baru berasa tangan kiri rada lelah karena tuas perseneling terasa berat dalam perpindahan gigi. Belum lagi ditambah setirnya yang rada berat. Bisa jadi hal ini karena power steering-nya masih mengandalkan sistem hidrolik.
Puas mengajak Tata Safari Strome meliuk-liuk di Puncak, sekarang giliran menjajalnya di medan offroad. Kemudi pun dibelokkan ke kawasan Gunung Mas yang rutenya berkontur bebatuan. Di sinilah ketangguhan SUV pabrikan India diuji sebenarnya.
Tanpa tedeng aling-aling, Tribunnews.com sengaja ‘mem-bully’ Tata Safari Strome di medan tak ramah ini. Pedal gas tetap dibejek dalam-dalam meski melintas rute yang tak rata sekaligus berbatu. Dengan kecapatan sampai 60-70 km/jam di jalanan berbatu, bantingannya tetap terasa lembut. Rekan media yang perempuan mengaku tetap nyaman walau kendaraan berguncang cukup hebat. Ini membuktikan kaki-kaki Tata Safari Strome mumpuni melibas medan off road.
Test drive ini membangun persepsi menarik tentang Tata Safari Strome. SUV ini memang bisa diandalkan dalam urusan mobilitas. Desain yang khas, tenaga oke, dan asyik dikendalikan. Hanya sektor kabin yang perlu sedikit pembenahan. Maklum, konsumen bakal menuntut ‘kemewahan’ mengingat banderolnya yang cukup tinggi.
Untungnya, Tata Motors langsung merespons keluhan ini. Marketing Advisor Tata Motors Distribusi Indonesia (TDMI) Manoj Arora bakal mengenalkan varian mewah Tata Safari Strome dalam waktu dekat ini. ”Kemungkinan Tata Strome VX akan muncul sekitar September,” ucapnya, pekan lalu.
Semoga penyempurnaan dijanjikan Manoj Arora terbaru itu bisa membangkitkan aura gaya hidup konsumen di segmen SUV. Maklum, bagi segmen ini, kendaraan lebih dari sekadar alat mobilitas belaka. Kendaraan adalah lambang status, kebanggaan, dan pesan gaya hidup pemiliknya. Ini yang mesti diperhatikan seksama kubu Tata Motors.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.