Jokowi Dulu Sokong Esemka Jadi Mobnas Kini Berpaling ke Proton Malaysia
Nama Joko Widodo mencuat ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo dan menggaungkan Esemka sebagai contoh prototipe mobil nasional
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR – Nama Joko Widodo mencuat ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo dan menggaungkan Esemka sebagai contoh prototipe mobil nasional yang dirakit oleh siswa-siswa SMK di Surakarta. Fenomena itu muncul di awal 2012, dan langsung melambungkan nama Jokowi sebagai sosok yang dianggap peduli dengan karya-karya anak bangsa.
Kala itu, Jokowi sangat fokus mengawal Esemka untuk bisa jadi salah satu karya yang dibanggakan dari kota Solo. Esemka diperlakukan bak pengantin dengan ragam prosesi adat Jawa, saat diperkenalkan kepada publik.
"Solo pernah membuat sejarah otomotif pertama di Indonesia, dengan Benz Phaeton yang menjadi mobil pertama kali di Indonesia dan dikemudikan Pakubuwono X pada tahun 1894. Esemka akan mengikuti jejaknya menjadi mobil nasional pertama yang mampu diciptakan bangsa sendiri," jelas Jokowi ketika itu di Solo Techno Park, pertengahan Februari 2012.
Jokowi kemudian melaju untuk memperebutkan kursi nomor satu di Ibu Kota Jakarta, didampingi oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pada 2012. Jelang kampanyenya di Jakarta, pria asli Solo ini kembali membuat gebrakan dengan mengantarkan langsung Esemka ke Ibu Kota, untuk menjalani uji emisi. Bahkan, Jokowi sempat sowan ke beberapa media besar nasional untuk memamerkan SUV hasil rakitan siswa SMK tersebut.
Jokowi sukses terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta yang ke-16 dan dilantik pada 15 Oktober 2012. Menjabat sebagai gubernur, suami dari Iriana ini masih "konsen" pada penggunaan mobil yang sederhana, dengan hanya menggunakan Toyota Kijang Innova sebagai mobil dinas gubernur. Bagaimana nasib Esemka? sepertinya sudah mulai terlupakan.
Hanya bertahan selama dua tahun sebagai orang nomor satu di Jakarta, Jokowi kemudian bertarung di arena yang lebih besar yakni maju dalam pemilihan presiden 2014. Bedanya kali ini, tidak ada "kendaraan" yang menjadi salah satu alat politik.
Sukses memperebutkan kursi kepresidenan dan dilantik pada 20 Oktober 2014, Jokowi sempat mencuatkan wacana akan menggunakan Innova sebagai kendaraan dinas kepresidenan. Hanya saja, rencana ini mentok dengan regulasi protokoler pengamanan presiden yang mengharuskan Jokowi menggunakan mobil dengan spesifikasi khusus yang sudah disediakan negara.
Jalan beberapa bulan menjabat sebagai presiden, Jokowi kembali "mengusik" soal otomotif dengan menggaungkan kembali proyek mobil nasional. Kejutannya kali ini, Indonesia akan menggandeng Malaysia sebagai guru untuk membuat mobnas.
Dalam kunjungannya ke Malaysia, Jokowi membuka keran kerja sama pengembangan mobnas dengan pabrikan asal Malaysia, Proton. Kerja sama dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Proton dengan PT Adiperkasa Citra Lestari (Adiperkasa) untuk membantu Indonesia belajar membangun, mengembangkan, dan memproduksi mobnas.
Adiperkasa sendiri adalah perusahaan yang dipimpin oleh AM Hendropriyono, sebagai salah satu kolega dekat Jokowi. Usai penandatanganan MoU, Hendropriyono mengatakan, langkah ini akan menjadi kunci pengembangan mobnas di Indonesia yang bisa membantu mendorong industri otomotif dan meningkatkan pengetahuan teknis.
Tentunya masih sangat menarik untuk dinantikan bagaimana hasil kolaborasi antara Proton dan Adiperkasa. Apa produk yang akan dihasilkan, dan tentu saja yang terpenting adalah respon masyarakat mengenai proyek mobnas ini.