TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Namanya Hati Nurani. Dia adalah sebuah mobil yang dimodifikasi dengan aliran ekstrim. Keindahan Hati Nurani bahkan pernah memikat hati seorang jutawan dari Dubai, Uni Emirat Arab.

Aslinya, Hati Nurani adalah sebuah sedan Chevrolet tahun 1952. Di tangan rumah modifikasi asal Jogjakarta, Kupu-Kupu Malam Auto Custom, Chevy 52 itu berubah drastis sehingga lahirlah Hati Nurani.

Nama itu murni lahir dari sebuah filosofi. Kupu-kupu Malam meyakini bahwa modifikasi sebuah mobil tidak sekadar mengandalkan desain, spesifikasi, dan uang.

“Dari setiap pengerjaan proyek modifikasi, ada hati yang memiliki peran penting,” jelas Kunto dari Kupu-Kupu Malam Auto Custom kepada Tribunnews.com pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 di JIExpo Kemayoran, Senin (24/8/2015).

Belalang menjadi konsep desain Hati Nurani, sedan beroda enam yang tampilan eksteriornya ekstrim itu. Hanya sasis bawaan Chevy ’52 yang dipertahankan, namun diperpanjang.

Hati Nurani menggunakan Headlamp Custom Eagle Eyes Projector dan Autovision untuk pencahayaan. Sistem Paint 90 Line Waterbase digunakan untuk mengecat Hati Nurani. Ditambah grafis tribal tiga dimensi berwarna perak, candy merah, biru, dan kuning membuat tampilan Hati Nurani semakin ekstrim.

Di bagian interior, Hati Nurani menggunakan jok custom elektrik, lalu setir, shift knob, dan pedal custom. Di depan shift knob berderet tombol-tombol air suspension untuk masing-masing roda.

Interior Hati Nurani semakin ekstrim karena menggunakan sistem audio seperti DVD Double Dyn, power Venom Monoblock (lima buah), power Venom empat inci (tiga buah), subwoofer Venom 12 inci (empat buah), subwoofer Venom 10 inci (enam buah), satu set speaker split Venom, lima set speaker Coaxial, dua buah monitor DVD tujuh inci, 40 buah monitor kecil 3,5 inci, serta dua buah capasitor bank Venom.

Untuk urusan dapur pacu, Hati Nurani menggunakan mesin Chevy 350ci Small block berkapasitas 5600cc yang telah di-up grade. Menurut Kunto, mesin ini merupakan mesin favorit untuk modifikasi sehingga aksesorisnya mudah ditemukan.

“Paling sulit adalah saat membuat drive train mid engine ke roda. Posisi mesin dengan sumbu roda terlalu pendek,” beber Kunto.

Kunto pun tidak bisa merinci dana yang telah dikeluarkan untuk membangun Hati Nurani. Menurut Kunto ada banyak sponsor yang memberikan kontribusi bagi mobil yang membutuhkan waktu pengerjaan enam bulan itu. “Mobil ini pernah ditawar orang dari Dubai, tapi tidak kami lepas karena ini mobil demo,” ungkap Kunto.