Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Final Drift War III Suguhkan Tandem Battle, Makin Asyik Ditonton di Akhir IIMS 2015

Makin gemuruh saja suasana perhelatan Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2015 mendekati hari penutupan

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Final Drift War III Suguhkan Tandem Battle, Makin Asyik Ditonton di Akhir IIMS 2015
ist

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Makin gemuruh saja suasana perhelatan Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2015 mendekati hari penutupan. Sabtu (29/8) pengunjung membludak membuat ‘macet’ beberapa area, khususnya Hall A dan D yang mendislay 50-an brand mobil dan motor terbaru. Produk after market di Hall B dan C tak kalah semarak.

Kesemarakan itu akan berakhir pada Minggu (30/08) yang diprediksi bakal lebih semarak. Pasalnya, hiburan pendukung pun memasuki puncak kemeriahannya. Salah satunya adalah Drift War III yang memasuki fase final, babak paling menggetarkan 61 kontestan maupun penonton.

Pada sesi kualifikasi Sabtu (29/8) peserta dilepas satu per satu dengan mobilnya. Itu saja sudah membuat penonton terhibur karena kompetisi drifting ini memang terbilang langka di Indonesia. Selain para rookie, tampil pula para drifter berkatagori Star dan Pro macam Armandio dan Rully Armando. Mereka ini  acap memamerkan skill dan keindahan manuver mobil dengan cara yang sangat berbeda dengan cabang motosport lain.

Pada sesi Minggu (30/8), aksi yang disajikan pun lebih spektakular. Para drifter dilepas dua mobil dan berkolaborasi di lintasan, meliuk dan ngepot bersama di tengah gumpalan asap dari dua mobil. Kedua mobil seakan menempel sejak garis start sehingga setiap pergerakan harus penuh perhitungan dari kedua drifter-nya. Sedikit saja salah, bisa fatal akibatnya.

“Tandem battle itulah yang paling seru dalam kompetisi drifter. Atraksi yang jarang ditemui dan pastinya akan menjadi pengalaman tersendiri buat pengunjung IIMS 2015. Sayang jika terlewatkan karena di sesi kualifikasi saja sudah mngundang decak kagum penonton,” ujar Andry, Ketua Panitia Lomba Drift War III.

Faktanya memang begitu. Tribun penuh dan masih banyak penonton yang harus rela menyaksikan seluruh atraksi dari balik pagar lintasan. Bagi yang masih penasaran soal apa dan bagaimana Drif War III, kesempatan hanya tinggal sekali, yakni Minggu (30/8) berbarengan dengan hari penutupan IIMS 2015.

Dan, harap dicatat, itu baru satu dari atraksi penghibur di hari terakhir. Yang lainnya, ini:

ATRAKSI LANJUTAN ROK BAGOROS

Tampil perdana di kancah IIMS, atraksi Rok Bagoros langsung menyedot perhatian pengunjung IIMS 2015 pada Sabtu (29/8). Terutama permainan apinya dengan sepeda motor KTM Duke 200.

“Saya merasa surprise dengan sambutan penonton. Besok akan saya suguhkan permainan yang lebih heboh, khusus untuk pengunjung IIMS,” kata stunt rider dunia asal Slovenia itu.

Setelah beradaptasi dengan karakter lintasan, aksi lanjutan Bagoros diprediksi bakal lebih ciamik lagi pada Minggu (30/8). Ia menggunakan trek yang dipakai Drift War III. Tak lupa, Bagoros juga bagi-bagi topi keren yang ditandatangani dan dibagikan sendiri.

GAJAH MONSTER SHOW

Sempat patah as roda belakang, akhirnya Gajah Monster keluar kandang juga pada Sabtu (29/8) sore. Syukurlah pada penampilannya meloncati enam bangkai mobil yang berderet, bekas patahan as yang diperbaiki serba cepat itu tak lagi kumat. Suaranya menggelegar dan langsung disambut aplaus penonton.

Seiring dengan membanjirnya penonton, Si Gajah makin garang. Ia ulangi aksinya empat kali beruntun, semuanya dengan loncatan tinggi meski Chevrolet Blazer itu berbadan bongsor. Untuk menambah hiburan, gajah Monster pun sempat bermain-main dengan mobil rock crawling milik IOF. Masing-masing dengan keunikannya. Sebelum dikandangkan lagi, Gajah Monster akan tuntaskan kewajibannya menghibur pengunjung IIMS pada Minggu (30/8). Show time-nya pukul 15.00 – 17.00 WIB.

ROCK CRAWLING

Ingin melihat jalan sebuah mobil bak kepiting? Datang saja ke area Rock Crawling garapan IOF (Indonesia Offroad Federation). Mobil-mobil mereka yang 4 rodanya bisa semua diajak berbelok dan berjalan miring sudah menanti. Yang jauh lebih atraktif adalah kemampuan mereka merayap dan mendaki bukit bebatuan setinggi 4 meteran, dengan kemiringan sampai 30-40 derajat. Posisinya kadang seperti akan terguling.

“Sebetulnya bisa lebih ekstrem lagi. Ini belum seberapa dibandingkan saat berkompetisi, tapi tetap menjaga kemungkinan-kemungkinan buruknya,” personel IOF yang menggawangi kegiatan tersebut.

Seperti apa wujudnya? Hanya akan diketahui pada saat penyelenggaraannya, jadi jangan dilewatkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas