Untungnya Datsun Berlabel Mobil Murah Tak Terpengaruh Harga
Sebelum dollar AS menjadi Rp 14 ribu, lanjut Indri, Datsun sudah menaikan harga dengan rata-rata setiap tipenya Rp 3,5 juta.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah yang sudah tembus Rp 14.000 merupakan pukulan bagi para pelaku usaha, tak terkecuali industi otomotif. Meski begitu, Datsun masih mengaku tetap diuntungkan karena hadir di Indonesia sebagai merek mobil murah (low cost green car/LCGC).
Ungkapan itu disampaikan langsung oleh Head of Datsun Indonesia, Indriani Hadiwidjaja saat ditemui di sela-sela acara closing ceremony IIMS 2015, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2015) malam.
“Untungnya Datsun itu merek LCGC, jadi komponen lokalnya banyak, walaupun terpengaruh, tapi kita tidak terlalu besar, seperti merek lainnya,”ungkap wanita yang akrab disapa Indri ini.
Sebelum dollar AS menjadi Rp 14 ribu, lanjut Indri, Datsun sudah menaikan harga dengan rata-rata setiap tipenya Rp 3,5 juta. Itu dilakukan karena menambah fitur keamanan dan keselamatan kantung udara (airbag) pada selurh varian. Untuk kondisi sekarang, Indri masih belum bisa menentukan kapan harga mobil Datsun naik lagi.
“Kita masih melihat dulu kondisinya seperti apa, karena banyak faktor, tidak hanya dollar, tapi apakah para penyuplai lokal atau biaya transportasi ikut naik atau tidak. Jadi kita lihat dulu saja bagaimana kedepannya,” bebernya.
Tapi, Indri berharap kondisi perekonomian Indonesia cepat stabil, sehingga Datsun tidak usah kembali menaikan harga jual mobilnya. Harga Datsun yang saat ini masih menggunakan patokan dollar AS, Rp 13.200.
“Ini kan masih baru, kita lihat seperti apa kedepannya, mudah-mudahan bisa distabilkan lagi,” tutup Indri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.