Ground Clearance All New Fortuner di Indonesia Beda dengan Australia
GC adalah sejumlah ruang di antara dasar dari ban kendaraan dengan bagian bawah chassis, biasanya diukur dengan aturan standar tertentu.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebagai sebuah SUV dan juga mengedepankan karakter offroad, jelas kalau ground clearance (GC) jadi penting untuk All New Fortuner.
Menariknya, ground clearance All New Fortuner berbeda-beda pada setiap negara yang dipasarkan.
Di Thailand misalnya, All New Fortuner punya GC 193 mm.
Sementara di Australia, GC yang ditawarkan 225 mm, turun dari sebelumnya 279 mm. Lalu berapa GC All New Fortuner untuk Indonesia?
Dari penelusuran, pada website resmi Toyota Indonesia dan juga pada brosur yang beredar, tidak tercantum berapa GC All New Fortuner untuk pasar Indonesia.
Nah, pas kebetulan ada Hirosi Nakajima, Executive Chief Engineer Toyota Motor Corp, langsung deh yuk kita tanyakan.
"Untuk Indonesia sendiri, saya tidak hafal angka, tapi sepertinya sama dengan model sebelumnya," ujarnya.
Sama seperti sebelumnya, berarti GC All New Fortuner berada pada angka 193 mm. Artinya, sama dengan Thailand.
Karena secara spesifikasi pelek dan ban, All New Fortuner di Indonesia dan Thailand sama, yakni mengandalkan ban berukuran 265/60 R18 dan 265/65 R17, sehingga ukuran ground clearance menjadi 193 mm.
Sementara di Australia, ukuran ban dan pelek pun sebenarnya sama, yakni 265/60 R18 dan R17. Namun, ground clearance yang ditawarkan 225 mm. Sebagai catatan, All New pajero Sport sebagai pesaingnya punya GC 215 mm.
GC adalah sejumlah ruang di antara dasar dari ban kendaraan dengan bagian bawah chassis, biasanya diukur dengan aturan standar tertentu.
Ada yang diukur ketika diberikan beban, ada juga yang diukur ketika tanpa beban.
GC merupakan faktor kritis dalam penentuan karakteristik kendaraan.
Variasi GC menentukan besarnya kemampuan mobil dalam menangani medan, handling, dan sifat aerodinamis.
GC yang tinggi menyebabkan pusat massa dari kendaraan menjadi semakin jauh dari permukaan tanah sehingga kemungkinan untuk terjadi rollover semakin tinggi.
Namun kendaraan dengan GC yang tinggi mampu melewati jalan yang tidak rata tanpa merusak chassis.
Sebaliknya, GC yang rendah menjadikan kendaraan memiliki karakteristik aerodinamis yang baik sehingga mampu bergerak di jalan yang datar dengan kecepatan tinggi dan minim gesekan dengan udara.