Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Siapa Bilang Ford Motor Indonesia Merugi?

Penutupan Ford Motor Indonesia (FMI) oleh Ford Motor Co bisa jadi bukan karena FMI merugi

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Siapa Bilang Ford Motor Indonesia Merugi?
Tribunnews.com/Jeprima
New Ford Ranger 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penutupan Ford Motor Indonesia (FMI) oleh Ford Motor Co bisa jadi bukan karena FMI merugi--hanya tidak menguntungkan.

Lebih tepatnya, dengan skema bisnis FMI saat ini, tidak efisien untuk pasar Indonesia yang dianggap tidak terlalu penting oleh Ford Motor Co.

Jadi, penutupan operasi Ford di Indonesia dan Jepang misalnya, terjadi bukan karena Ford merugi. Tidak dapat bersaing?

Iya, karena secara kerja organisasinya juga dianggap terlalu memberatkan, yang berefek pada revenue perusahaan yang cenderung tidak tumbuh.

FMI tidak merugi, sekali lagi hanya tidak efisien yang dianggap haram oleh Amerika yang punya model bisnis sangat ketat.

Secara matematis ekonomis pun, mana mungkin FMI merugi. Bisa kita ambil gambaran kondisi FMI sejauh ini.

Dengan total karyawan seperti disebutkan Reuters hanya berjumlah 35 orang, tentu ini sebuah organisasi yang ramping untuk model pengelolaan Agen Pemegang Merek (APM).

BERITA TERKAIT

Namun, masih juga dianggap terlalu boros oleh Amerika.

FMI juga tanpa investasi apapun dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia. Jaringan dealer-dealernya yang tersebar di seluruh Indonesia pun, bermitra dengan pengusaha lokal.

Satu lagi, selama ini FMI memasarkan mobil-mobil di Indonesia dengan cara mengimpor dari Thailand.

Langkah ini memanfaatkan program ASEAN Free Trade Area (AFTA), sehingga dalam proses impor mobil tidak dikenakan Bea Masuk alias nol persen.

Lalu dimana ruginya? Ya memang tidak rugi, hanya tidak efisien. Dan mengingat Indonesia bukan pasar penting bagi Ford Motor Co.

Penutupan FMI menjadi logis menurut cara berfikir bisnis Amerika yang selalu mengedepankan profit berlebih. Sebab, kalau cuma tidak merugi namun tidak untung, untuk apa jualan?

Kalaupun masih mau jualan, tentu harus ada perombakan besar-besaran, mulai dari organisasi sampai model bisnisnya.

Halaman
12
Sumber: Otomotif Net
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas