Toyota Ambil Alih Daihatsu Bakal Berimbas ke Indonesia
Jelas saja, Indonesia merupakan basis produksi terbesar Daihatsu setelah Jepang.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Toyota Motor Corporation (TMC) mengakuisisi penuh salah satu anak perusahaannya, Daihatsu Motor Company (DMC) dipercaya akan berpengaruh ke Indonesia.
Jelas saja, Indonesia merupakan basis produksi terbesar Daihatsu setelah Jepang.
Sumber internal Toyota Indonesia mengatakan, kerja sama antara Toyota dan Daihatsu akan semakin erat dengan langkah akuisisi ini.
Alih teknologi antara kedua merek juga bisa berjalan berirama, sesuai tujuan perusahaan.
"Daihatsu sudah dicap sebagai salah satu jagoan memproduksi mobil-mobil kompak di Jepang dan fokusnya akan tetap seperti itu. Sementara Toyota masih berharap pada pasar negara maju," ucap sumber itu.
TMC, kata sumber, memprediksi kalau dunia otomotif masih akan bergantung pada minyak mentah sebagai bahan bakar utama kendaraan sampai 50 tahun ke depan.
Namun, tren kendaraan di negara-negara maju juga mulai memperhatikan level emisi yang semakin ketat.
"Teknologi mesin kecil dan emisi rendah andalan Daihatsu akan berperan di sini," ucap sumber itu lagi.
Informasi ini berusaha dikonfirmasi kepada Sudirman Maman Rusdi, Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menyangkut langkah Toyota ini.
Orang nomor satu Daihatsu di Indonesia itu masih belum mau banyak mengeluarkan pernyataan.
"Tunggu minggu depan setelah kami mendapat informasi lengkap dari DMC." kata Sudirman, yang juga salah satu direksi asing yang menjabat di DMC-Jepang.
Spekulasinya, dengan akuisisi ini, membuka langkah pergeseran pimpinan di antara perusahaan Toyota dan Daihatsu di Indonesia.
Selain itu, model-model kolaborasi semacam, Avanza-Xenia, Terios-Rush, dan Agya-Ayla, bisa semakin banyak dipasarkan nantinya di Indonesia dan Asia Tenggara.