Pengalaman First Ride All New Honda CBR150R di Sirkuit Sentul: Total Control!
Saat first ride di tempat terbatas, sehari setelah launching memang sudah bisa dirasakan bahwa handlingnya istimewa
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM,. BOGOR- Saat launching, Kenji Kawai Large Project Leader Honda R&D Co., Ltd. Motorcycle R&D Center, menerangkan bahwa All New CBR150R didesain sesuai dengan DNA CBR, seperti CBR900RR 1992 yang mengedepankan kontrol, “Total control, mudah dikendalikan,” terangnya.
Saat first ride di tempat terbatas, sehari setelah launching memang sudah bisa dirasakan bahwa handlingnya istimewa, walaupun sempit dengan mudahnya diajak knee down.
Makin terasa gampang dikontrol saat PT Astra Honda Motor mengajak mencoba di sirkuit Sentul kecil Kamis (18/2). Seperti apa kesan lengkapnya?
Handling Istimewa
Begitu duduk, kesan yang ditawarkan All New CBR150R ini beda dengan generasi sebelumnya, tangkinya lebih ramping sehingga lebih enak dijepit.
Dikombinasi setang yang lebih mundur dan lebih sempit 24 mm dari CBR150R sebelumnya, lebarnya dari 710 mm jadi 686 mm. Efeknya setang lebih mendekat badan dan posisi duduk tetap racy ala besutan balap, pas deh untuk di sirkuit.
Begitu masuk sirkuit, lap pertama masih pelan untuk memanaskan ban dan cek rem. Lap berikutnya langsung gas lebih dalam, di sinilah rasa kagum pada handling yang ditawarkan, benar-benar sesuai klaim Kawai-san, mudah dikendalikan!
Test Ride
Ketika akan masuk tikungan walaupun hard braking laju tetap mudah dikendalikan, lalu saat arah motor ditarik masuk ke dalam tikungan juga nurut banget, sehingga dengan mudahnya melibas sisi paling dalam dengan teknik out-in-out.
Jangan kaget jika ada suara “sreeekkk” karena footstep menggasak aspal, untung model lipat dengan per pembalik, sehingga lebih aman.
Istimewanya lagi grip kedua ban saat menikung maksimal juga bagus, sehingga motor tetap “diam”. Begitu gas dibuka untuk keluar tikungan, laju juga mudah dikontrol, karena tak ada gejala godek dan traksi ban belakang tetap maksimal.
Keistimewaan handling tentu efek dari rancang bangun sasis baru.
Sasis utama tetap model teralis, sedang seat rail atau sub frame dibikin lebih sempit dan nungging. Agar handling bagus titik berat diatur di tengah, caranya dengan menambah panjang lengan ayun 13 mm dari 513 mm jadi 526 mm, sedang wheelbase melar dari 1.296 mm jadi 1.312 mm, dipadu dengan monosok pro-link yang terkenal bikin buntut anteng.
Lalu sudut rake hanya 25°, terbilang sempit makanya gampang diajak belak-belok tajam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.