Alasan Tuas Transmisi Toyota Sienta Dipindahkan ke Konsul Tengah
Toyota Sienta merupakan mobil Japanese Domestic Market (JDM) yang akhirnya bisa pergi keluar Jepang, menuju Indonesia.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Toyota Sienta merupakan mobil Japanese Domestic Market (JDM) yang akhirnya bisa pergi keluar Jepang, menuju Indonesia.
Apalagi sudah diproduksi di Tanah Air, pastinya ada penyesuaian dengan kondisi setempat.
Selain ground clearence Sienta di Indonesia yang dibuat lebih tinggi 35 mm dari Sienta di Jepang, ternyata ada lagi bagian yang berbeda pada Sienta yang dipasarkan di Indonesia.
Coba perhatikan panel AC dibawah layar audio. Berbeda desainnya dengan di Jepang, meski sudah sama-sama digital.
Bedanya, di Jepang posisinya vertikal, karena harus berbagi ruang dengan tuas transmisi.
Sementara untuk pasar Indonesia, panel AC posisinya horizontal. Dan tidak ada tuas transmisi di sebelahnya.
Berpindah ke konsul tengah seperti mobil-mobil kebanyakan. Terdapat penyesuaian pada konsol tengah
"Kebanyakan masyarakat Indonesia juga tidak suka tuas transmisi pada dasbor, karenanya kami pindahkan pada konsul tengah," ujar Direktur Technical dan Project Planning & Management, Yui Hastoro.
Salah satu alasan pindahnya tuas transmisi tersebut, selain karena harus menyematkan transmisi manual untuk Sienta--sementara di Jepang semua transmisi otomatis.
Oiya, memang tuas transmisi jadi lebih enak digenggam berdasarkan kebiasaan masyarakat Indonesia.
Tapi langkah ini juga sekaligus menghilangkan fitur walk-trough-cabin yang ada pada Sienta Jepang.
Karena bagian tengah antara kursi pengemudi dan penumpang dibuat kosong, seperti pada Honda Freed, maka kabin akan terasa jauh lebih lega.