TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Di tengah kondisi pasar yang tertekan dan ekonomi yang melambat, pelaku industri otomotif terutama kendaraan komersial tetap berusaha bersikap optomistis kondisi ekonomi akan membaik di masa datang, yang gilirannya ikut mendongkrak penjualan otomotif yang kini lesu.

"Tetap optimis, kita tetap optimis ekonomi kita akan membaik ke depannya," kata Santiko Wardoyo, Direktur Sales dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), agen pemegang merk kendaraan Hino di Indonesia menjawab pertanyaan Tribun di kantornya, Wisma Indomobil, Jakarta, pekan lalu.

Santiko mengatakan, industri otomotif nasional sangat berharap penerintah terus mengenjot belanja anggarannya, antara lain untuk proyek–proyek infrastruktur yang diharapkan bisa memberi efek bola salju pada makin menggeliatnya penjualan kendaaraan komersial di pasar Tanah Air.

Santiko juga menyatakan pihaknya optimistis di semester II nanti pihaknya bisa merealisasikan target penguasaan 65 persen pasar truk medium duty (truk kategori III) yang saat ini diisi oleh new Hino Ranger Series.

Sementara, di segmen truk ringan atau truk kategori II, pihaknya memasang target penguasaan pasar 20 persen.

"Untuk mencapai target tersebut HMSI fokus pada segmen swasta seperti industri cargo atau distribusi dan juga sektor goverment melalui e-catalog juga ikut di genjot untuk memenuhi kebutuhan pemerintah akan kendaraan komersial," kata Santiko.

Strategi lainnya yang ditempuh, adalah penguatan jaringan penjualan dan purna jualnya dengan menambah beberapa showroom baru di kawasan industri dan di kota–kota strategis.

Diharapkan sampai akhir tahun nanti Hino memiliki 170 outlet showroom di seluruh Indonesia.

Pasar truk medium duty di Indonesia saat ini diisi oleh banyak pemain. Selain brand Hino, ada juga Mitsubishi Fuso, UD Trucks, Isuzu, Mercedes-Benz dan beberapa merk asal China seperti Foton, FAW dan Howo.

Pasar terbesar truk segmen ini dikuasai trio Jepang, Hino, Mitsubishi Fuso dan Isuzu.