Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Analisa Yamaha Kenapa Orang Masih Doyan Mudik Pakai Motor

Justru dengan makin banyaknya pilihan produk yang nyaman untuk perjalanan jarak jauh, memicu orang tetap ”pulkam” pakai motor.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Analisa Yamaha Kenapa Orang Masih Doyan Mudik Pakai Motor
Tribun jateng/Wahyu Sulistiyawan
Para pemudik motor dari Jakarta tiba melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masih dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (25/7/2014). Mudik gratis tujuan Jateng-DIY ini tiba di Semarang pada pukul 06.30 pagi. Dari total 1414 pemudik 1348 sepeda motor diangkut menggunakan Kapal Motor (KM) Ciremai dari Tanjung Priok pukul 16.00 guna mengurangi resiko kecelakaan. (Tribun Jaten/Wahyu Sulistiyawan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski diimbau untuk tak mudik menggunakan motor oleh kepolisian sejak beberapa tahun lalu, tetap saja jumlah pemudik berkendaraan roda dua tak kunjung surut.

Justru dengan makin banyaknya pilihan produk yang nyaman untuk perjalanan jarak jauh, memicu orang tetap ”pulkam” pakai motor.

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sebagai produsen sepeda motor, punya beberapa alasan soal ini, berdasarkan hasil analisa.

Setidaknya ada empat poin yang membuat atau memicu orang tetap mudik menggunakan sepeda motor.

1. Naik sepeda motor bisa irit. Belum ada sanggahan akan hal ini, apalagi menggunakan motor kecil seperti jenis matik. Tetapi, karena mengejar iritnya saja, banyak pengendara tidak mengindahkan aspek safety.

Misalnya, berkendara dengan penumpang lebih dari ketentuan. Ayah, Istri, dan anak tiga orang misalnya. Atau, membawa barang yang dimensi dan bobotnya dapat mempengaruhi kestabilan motor.

Seharusnya boleh membawa barang dan penumpang, asal berat barang plus penumpang tidak lebih dari 150 kg. Barang yang dibawa pun tidak mengganggu handle dan kestabilan motor itu sendiri.

Berita Rekomendasi

2. Bisa lebih cepat sampai. Hal ini juga bisa dibenarkan, karena motor lebih fleksibel untuk selap-selip dan lewat jalur jalur alternatif yang sempit.

Tetapi, keseringan karena ingin cepat, gaya berkendaranya mirip pembalap, dan itu jelas tidak aman.

3. Bisa buat mondar-mandir di kampung. Boleh saja berlasan demikian, karena pemerintah belum dapat menyiapkan angkutan terintegrasi yang mumpuni.

Sepeda motor saat ini masih menjadi pilihan yang pas buat beraktivitas dalam berbagai hal.

4. ”Show off” ke tetangga dengan motor baru. Ini dia hal yang kurang bisa dimengerti.

Nekat mudik karena ingin pamer justru masih banyak dilakukan dan cenderung membuat pemudik yang pakai motor tak kunjung surut.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas