TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Secara dimensi, Hyundai i20 generasi kedua ini lebih panjang 95 mm dibanding generasi pertamanya, juga lebih lebar 24 mm namun lebih pendek 16 mm.

Sedangkan dibanding saudaranya, Grand Avega, i20 lebih pendek 80 mm, lebih lebar 29 mm dan lebih tinggi 19 mm.

Tampang europe like jelas dimiliki i20 terbaru ini, dengan bahasa desain yang lebih dewasa dibanding fluidic sculpture pada Accent generasi keempat atau Grand Avega.

Gril radiator heksagonal single frame berbentuk honeycomb menggantikan tipe solid yang sebelumnya diusung Grand Avega, juga penggunaan lampu yang absen proyektor terlihat memiliki lazy eyes.

Yang jelas, versi Indonesia akan dibekali DRL yang bahkan tidak hadir di versi tertinggi Elite i20 Asta di India.

Spion tidak terlihat memiliki lampu sen, sedangkan handel pintu juga sewarna dengan bodi dan tidak berkelir krom seperti varian tertinggi di India.

Tidak masalah, namun yang justru mengecewakan adalah pelek 14 inci berkelir gelap yang digunakan sama dengan miliki Grand Avega sebelum facelift.

Namun berdasarkan informasi yang kami terima, HMI tidak akan menggunakan jenis pelek ini ketika meluncurkan i20 nanti di GIIAS.

Yang menarik adalah bagian belakang, dengan pilar C yang digelapkan untuk kesan floating roof yang difamiliarkan oleh All New Toyota Yaris di Indonesia.

Lampu belakang juga masih halogen, tetapi sudah terbagi dalam tiga bilah sehingga terlihat seakan menggunakan LED.