Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Pemilik Daihatsu Sigra Disarankan Gunakan Bensin Beroktan Tinggi

Pada manual book Sigra menyarankan untuk menggunakan bahan bakar oktan tinggi? Dan inilah alasan Daihatsu Sigra pakai bahan bakar oktan tinggi.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pemilik Daihatsu Sigra Disarankan Gunakan Bensin Beroktan Tinggi
Tribunnews/DH Sapto Nugroho
Mobil Astra Daihatsu Sigra dipajang saat acara National Media Test Drive Astra Daihatsu Sigra di kawasan wisata Gunung Pancar, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/8/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Daihatsu Sigra mobil kelas LCGC (Low Cost Green Car) yang digandengkan dengan Toyota Calya.

Tapi tahukah Anda pada manual book Sigra menyarankan untuk menggunakan bahan bakar oktan tinggi? Dan inilah alasan Daihatsu Sigra pakai bahan bakar oktan tinggi.

Mesin Kompresi Tinggi

Meskipun kelas LCGC bukan berarti Daihatsu Sigra bisa seenaknya menggunakan bahan bakar bersubsidi.

Hal tersebut dikarenakan mesin yang ia gunakan memiliki kompresi yang tinggi.

"Dikarenakan mesin yang digunakan di hampir semua mobil baru memiliki kompresi yang tinggi, sehingga diperlukan juga bahan bakar beroktan tinggi," kata Technical Service Executive Coordinator ADM, Anjar Rosjadi.

Dia pun menambahkan, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan performa mesin serta efisiensi bahan bakar.

Berita Rekomendasi

"Selain itu, ini juga terkait dengan kebijakan dari pemerintah yang mengharuskan kendaraan baru untuk menggunakan bahan bakar beroktan tinggi," ungkap Anjar.

Artinya, pemerintah menyasar pengendara mobil agar tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi (premium).

Dia pun menegaskan bukan tidak bisa menggunakan bahan bakar beroktan rendah seperti premium,  cuma akibatnya performa mesin jadi menurun. 

"Misalnya saja, Anda pergi berkendara jauh mengendarai Sigra, dan yang tersedia hanya Premium ya sudah mau bagaimana lagi," imbuhnya.

Dia juga menjabarkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi pada mesin kompresi tinggi akan membuat pembakaran jadi lebih optimal.

"Sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan emisi jadi lebih rendah," imbuh Anjar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas