Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Petinggi Daihatsu Protes kalau Sigra Dianggap Tidak Aman

“Tidak ada data untuk penjualan ke taksi online, karena kami menjualnya ke perorangan bukan ke institusi taksi online."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Petinggi Daihatsu Protes kalau Sigra Dianggap Tidak Aman
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sales Promotion Girls (SPG) berpose saat peluncuran Astra Daihatsu Sigra di Istana Plaza, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Jumat (12/8/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Maraknya taksi online berbasis aplikasi di Indonesia, sedikit menambah permintaan akan mobil multiguna bawah (LMPV) terutama tujuh penumpang. Namun, dalam regulasi yang berlaku, mobil untuk taksi (kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek), minimal bermesin 1.300cc.

Dalam pernyataannya, Muslim, Kepala Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UPPKB) Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mengatakan, kalau ini terkait dengan keamanan dan kenyamanan.

LCGC, menjadi salah satu kelompok mobil yang bermesin di bawah 1.300cc, seperti Datsun Go, Datsun Panca, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Toyota Calya, Honda Brio, dan Suzuki Karimun.

Terkait pernyataan atas regulasi terebut, Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor, tampak tidak terima, jika dikatakan mobil di bawah 1.300cc kapasitas 7-penumpang, seperti Sigra, dianggap tidak aman.

“Jadi pertanyaan tentang regulasi harus ditanyakan ke pemerintah yang membuat kebijakan. Model Sigra dengan mesin 1.200cc sudah mendapat rating bintang 4 (dari 5 rating) asri NCAP (New Car Assesment Program) ASEAN, jadi dari segi keamanan berkualitas global,” ujar Amelia kepada KompasOtomotif, Selasa (11/10/2016).

Tik Terpengaruh

Amelia melanjutkan, kebijakan tersebut, tidak akan mempengaruhi penjualan Sigra.

BERITA TERKAIT

Ini karena memang target konsumennya adalah bukan taksi online, tetapi keluarga pembeli mobil pertama atau sebagai mobil tambahan.

Tidak ada rekaman data juga apakah mobil yang dibeli itu digunakan untuk taksi online atau tidak.

“Tidak ada data untuk penjualan ke taksi online, karena kami menjualnya ke perorangan bukan ke institusi taksi online. Jadi jadi fakturnya menggunakan nama perorangan,” ujar Amelia.

Untuk tujuan berbisnis, tidak dipungkiri kalau pekerja taksi online berupaya untuk mendapatkan mobil dengan harga murah (memperkecil modal), bisa cukup banyak menampung penumpang, dan dengan konsumsi bahan bakar efisien.

Selain mobil LMPV, salah satu pilihan terbaiknya adalah mobil LCGC 7-penumpang (Calya, Sigra, Datsun Go+), itupun jika tidak ada pembatasan regulasi mesin untuk taksi.

Penulis: Ghulam Muhammad Nayazri

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas