Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Kepala Sekolah di Palangkaraya Lecehkan Penyanyi Lokal, Pengacara : Pelaku Tidak Minta Maaf

Pengacara korban juga meminta Dinas Pendidikan atau Disdik Kalteng untuk mengambil tindakan tegas

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Oknum Kepala Sekolah di Palangkaraya Lecehkan Penyanyi Lokal, Pengacara : Pelaku Tidak Minta Maaf
ISTIMEWA
Windu saat mendampingi AS saat melapor ke Ditreskrimum Polda Kalteng, terkait kasus pelecehan seksual, Selasa (7/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, PALANGKA RAYA - Penyanyi lokal berinisial AS menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh oknum kepala SMA di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. 

Saat itu AS sedang mengisi acara pernikahan di Jalan Tjilik Riwut Km 9, Gang Petik Ketimpun, Palangka Raya, , Minggu (5/1/2025) kemarin. 

Saat AS sedang bernyanyi, oknum kepsek tersebut diduga merebut mikrofon yang sedang dipakainya.

Tidak hanya itu kepsek itu juga melakukan tindakan tidak senonoh di area sensitif AS sehingga membuat baju kebaya bagian atas yang dikenakan AS robek. 
 
Akibat kejadian tersebut, AS mengalami trauma berat. 

Pengacara AS, Windu Sukmono menegaskan, bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke Subdit Renakta Polda Kalteng dan menyertakan sejumlah bukti serta saksi.

Baca juga: Siswa SD di Sukabumi Santap Makanan di Badan Jalan, Kepala Sekolah Buka Suara Fakta Sebenarnya

"Benar, kami kemaren sudah melaporkan oknum kepala sekolah yang berinisial GY ke Subdit Renakta Polda Kalteng," kata Windu Sukmono, Rabu (8/1/2025).

Windu berharap pihak kepolisian dapat segera memproses laporan tersebut mengingat terlapor masih aktif sebagai tenaga pengajar. 

Berita Rekomendasi

Tidak hanya itu, dirinya juga meminta Dinas Pendidikan atau Disdik Kalteng untuk mengambil tindakan tegas terhadap GY agar tidak merusak citra dunia pendidikan.

"Sejak tahun 2007 klien kami ini sudah berprofesi sebagai penyanyi, dan baru kali ini menerima pelecehan dan dari oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut," tutup Widhu Sukmono

Korban Trauma 

Windu Sukmono mengatakan, korban mengalami trauma atas tindakan kepsek itu kepada kliennya. 

Melalui kuasa hukumnya, AS juga berpesan agar jika ada korban selain dirinya untuk berani melapor ke pihak berwajib. 

 Hal tersebut lantaran mengingat jabatan terduga pelaku itu merupakan kepsek SMA di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). 

"Klien kami ini (AS) berpesan jika ada korban-korban yang takut melapor, maka dari kejadian ini untuk berani speak up, berani melapor," kata Windu Sukmono, Kamis (9/1/2025). 

Menurutnya, ajakan tersebut untuk kenyamanan dan keamanan dunia pendidikan di Kalteng, mengingat saat ini kepsek tersebut masih aktif mengajar. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas