Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Suzuki Batalkan Boyong Jimny ke Indonesia?

Demi meluncurkan suatu model, agen tunggal pemegang merek (ATPM) tentu wajib punya landasan jelas, yang utama, terkait target penjualan.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Suzuki Batalkan Boyong Jimny ke Indonesia?
Autobild

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nostalgia sempat jadi alasan beberapa konsumen Suzuki yang minat membeli generasi terakhir, Jimny di Indonesia.

Sport utility vehicle (SUV) kompak itu sudah dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada Agustus 2016, tetapi sampai akhir tahun belum juga muncul, jadi atau tidak diluncurkan?

Rencana peluncurkan kembali Jimny sudah terdengar sejak akhir 2015, berlanjut ke awal tahun (2016).

Demi meluncurkan suatu model, agen tunggal pemegang merek (ATPM) tentu wajib punya landasan jelas, yang utama, terkait target penjualan.

Pasalnya, melempar model baru ke pasar, butuh tanggung jawab besar, termasuk modal tidak murah, menyangkut belanja suku cadang, investasi sumber daya manusia untuk jaringan bengkel, sampai ongkos woro-wiri (marketing) yang dibutuhkan demi jualan lancar.

Sumber internal PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pernah berbincang mengatakan, salah satu alasan mengapa ada opsi memasarkan Jimny, adalah potensi penjualan ke pihak fleet alias perusahaan atau dalam hal ini pemerintahan.

“Kita lagi menyiapkan pesanan 1.000 unit Jimny 4x4 untuk pihak Kepolisian (Republik Indonesia). Tetapi belum diputuskan,” kata sumber, saat itu.

Berita Rekomendasi

Jimny, kata sumber, dianggap ideal oleh pihak kepolisian karena bentuknya yang kompak dan kemampuannya bermanuver di medan off-road.

Mobil ini akan disalurkan ke seluruh jajaran kepolisian di Indonesia, termasuk daerah yang kondisi infrastruktur jalan belum aspal.

Dengan pesanan pasti 1.000 unit, target penjualan jadi visible dan opsi melakukan permodalan awal untuk persiapan purna jual juga jadi impas dilakukan.

Sementara, pesanan yang datang dari konsumen umum (ritel) jumlahnya ditaksir pihak SIS tidak akan banyak, perihal harga yang mahal.

Maklum, Jimny rencananya diimpor utuh (completely built up/CBU) dari Jepang dengan sistem penggerak 4x4.

Sehingga, beban pajak yang terkandung pada mobil ini menjadikannya mahal. Suzuki Jimny 4x4 juga sudah dipasarkan oleh para importir umum dengan banderol fantastis, Rp 400 juta-500 juta per unit.

Pihak SIS sempat menyampaikan, jika dipasarkan, harga bakal bisa lebih murah sampai 30 persen. Tetapi, tetap saja mahal untuk ukuran mobil sekelas itu!

Sekarang, kepastian masih mengambang. Harold Donnel, Product Development Section Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan, perusahaan melihat secara pasar ada, meski tidak besar.

Namun, karena varian yang akan dibawa itu berpenggerak 4x4, maka harganya menjadi mahal.

"Jadi kita masih mempertimbangkannya, apakah Jimny ini cocok untuk kita luncurkan atau tidak," ucap Harold saat dihubungi, Senin (28/11/2016) malam.

Bahkan, lanjut Harold urusan perizinan dengan pemerintah juga masih banyak yang belum selesai. Sebab, statusnya akan di impor utuh dari Jepang.

"Terutama masalah pajak dan lain sebagainya. Semuanya perlu kita rekapitulasi ulang, jadi kami belum bisa memastikan jadi atau tidak dijual di Indonesia," ujar Harold.

Namun, dari sisi lain kata dia perusahaan tetap ingin memberikan produk berbeda. Tetapi, apa boleh dikata banyak faktor dan urusan yang belum selesai.

"Respon dari masyarakat ketika kita pamerkan cukup bagus. Tetapi, kita tidak bisa melihat dari sisi itu saja, banyak faktor yang menentukan," kata dia.

Apakah jawaban ini berati pesanan 1.000 unit dari pihak pemerintah tidak lolos. Atau jawaban ini menjadi kepastian kalau sang lengenda urung dipasarkan lagi ke Indonesia?

(Agung Kurniawan/kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas