Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Otomotif

Peneliti INDEF Nilai Motif Kenaikan Tarif STNK karena Pajak Kendaraan Turun

Selama beberapa tahun ke belakang, penjualan mobil dan motor sedang menurun. Dampak dari kondisi ini berbuntut pada berkurangnya pendapatan negara

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Peneliti INDEF Nilai Motif Kenaikan Tarif STNK karena Pajak Kendaraan Turun
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah warga antre untuk memperpanjang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/1/2017). Pemerintah melalui Kepolisian Republik Indonesia akan menerapkan tarif baru penerbitan dan pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) serentak secara nasional mulai 6 Januari 2017 dengan besaran dua hingga tiga kali dari tarif lama. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 dinilai merugikan masyarakat.

Peraturan tersebut dianggap tidak sejalan dengan pelayanan.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menjelaskan, salah satu motif kenaikan tarif adalah untuk menutupi pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor yang semakin menurun.

"Kebijakan ini didasari oleh potensi penerimaan negara yang ditunjukkan grafik pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor yang makin menurun. Guna menutupi potensi kehilangan dari pembelian motor atau mobil penumpang baru," kata Huda dalam konferensi pers FITRA di Jakarta, Kamis (5/1/2017).

Selama beberapa tahun ke belakang, penjualan mobil dan motor memang sedang menurun. Dampak dari kondisi ini berbuntut pada berkurangnya pendapatan negara.

Menurut Huda, kinerja pelayanan pengurusan surat di kepolisian masih memberikan dampak kerugian bagi masyarakat.

Bahkan data Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) 2015 menyebutkan bahwa keluhan konsumen yang berkaitan dengan pelayanan transportasi dan otomotif berada di peringkat 10 besar.

Berita Rekomendasi

(Stanly Ravel/kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas