Mobil Pedesaan Akan Diproduksi dalam Dua Skema, Platformnya Sama: Pick Up
“Kita kembangkan dua skema yang disebut dengan skema 2A dan 2B. Saat ini tengah dalam proses pengembangan."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana untuk melahirkan mobil pedesaan dan rencananya akan dibuat dalam dua skema. Keputusan untuk membuat dua skema pengembangan ini untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat Indonesia.
Daripada simpang siur, serta menjawab rasa penasaran dengan konsep yang dimaksud, OTOMOTIFNET berkesempatan mewawancarai I Made Dana Tangkas, President Institut Otomotif Indonesia (IOI).
Seperti diketahui IOI menjadi inisiator pengembangan mobil pedesaan, di bawah kendali langsung Kementerian Perindustrian.
Skema pertama kabarnya lebih simpel dari segi desain?
“Kita kembangkan dua skema yang disebut dengan skema 2A dan 2B. Saat ini tengah dalam proses pengembangan,” jelas I Made Dana Tangkas, yang ditemui di salah satu resto bilangan Jaktim (15/02).
Kedua skema punya platform yang sama, yakni kendaraan niaga pickup. Nah, bedanya adalah pada vendor yang terlibat pada skema 2A dan 2B.
“Skema 2A melibatkan vendor-vendor swasta. Jadi nanti ada akademisi dan universitas, perusahaan karoseri, BUMD milik pedesaan setempat, produsen komponen mobil, perusahaan produsen akseoris mobil, hingga bengkel-bengkel mobil di pedesaan,” beber pria yang akrab disapa Made.
Skema mobil pedesaan 2B diproyeksikan untuk mengakomodir lintas vendor, yakni ABGC (Academic, Bussiness, Government and Community).
Lebih lanjut, Made menerangkan skema 2B. Yang melibatkan pabrikan otomotif yang sudah eksis di Indonesia. “Skema 2B akan melibatkan pabrikan otomotif. Toyota sudah ditawari Pemerintah. Dalam hal ini Toyota akan membantu membuat prototype 2B,” lanjutnya.
Pun begitu dengan pabrikan lainnya, seperti Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi, Nissan dan sebagainya. Namun bukan berarti nantinya ada ketimpangan, pihaknya bersama Pemerintah akan berlaku adil untuk kedua skema.
“Kita sudah MoU (Member of Understanding) dengan 22 perguruan tinggi, ini menjadi gambaran bawha ABGC bersatu padu, bukan branding Toyota, Daihatsu, Suzuki dan sebagainya,” tegas Made.
Penulis : MAHMUDI RESTYANTO