Ketika Pengusaha Bus Pariwisata Melihat dari Dekat Proses Perakitan Bus
Pabrik HMMI memiliki total luas 296.000 meter persegi dan mempekerjakan 2.202 karyawan.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak semua orang bisa melihat dari secara langsung dari dekat proses perakitan sebuah bus di perusahaan otomotif. Bahkan meskipun mereka adalah pengusaha bus sekalipun, yang sudah berpuluh tahun bergelut di bisnis angkutan.
Itu yang terlihat ketika sekitar 30 pengusaha bus pariwisata anggota DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melihat dari dekat proses perakitan bus Hino di pabrik Hino di PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) di kawasan industri Kota Bukit Indah, Purwakarta, Kamis (9/3/2017) siang.
"Baru kali ini saya bisa melihat dari dekat perakitan bus. Canggih dan besar juga fasilitasnya ya," ungkap seorang pengusaha bus di acara bincang-bincang mereka dengan Direktur Pemasaran dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) di sela acara.
Saat diajak berkeliling ke fasilitas produksi di plant HMMI, mereka memang bisa melihat dari dekat sejak proses perakitan awal bus-bus Hino sejak berwujud sasis dan komponen-komponen suku cadang yang kecil-kecil belum dirakit menjadi sebuah sasis bus.
Karena fasilitas perakitan bus yang dimiliki HMMI ini menyatu dengan fasilitas perakitan truk medium duty Hino Ranger, mereka juga sekaligus bisa melihat dari dekat proses perakitan truk-truk Hino.
"Ternyata perakitan bus di pabrik ini boleh dibilang 5 banding 1 ya, banyakan merakit truknya," ungkap pengusaha bus lainnya.
Santiko Wardoyo mengatakan, perbandingan bus yang dirakit di pabrik HMMI memang tidak sebanyak truk medium duty. "Kontribusi bus terhadap total penjualan Hino sekitar 10 persen," ungkap Santiko.
Karena penjualan di kuartal keempat 2016 (Oktober-Desember 2016) melonjak tajam hingga 25 persen dibanding periode yang sama di 2015, pihaknya kini kewalahan memenuhi pesanan konsumen bus Hino di berbagai daerah.
"KIta baru bisa deliver sekitar bulan April-Mei," ungkap Santiko.
Seorang pengusaha bus anggota DPD Organda DIY mengaku sudah mengajukan pesanan pembelian bus R260 untuk menambah armadanya ke salah satu dealer bus Hino Duta Cermerlang Motors di Jawa Tengah. Namun pihaknya belum bisa mendapatkan unitnya dalam waktu dekat.
Padahal pihaknya ingin mengejar target sasis bus Hino tersebut bisa segera dikirim ke karoseri untuk bisa segera dioperasikan melayani penumpang menjelang Lebaran 2017.
Santiko mengaku bisa memahami keinginan pengusaha tersebut. Namun karena permintaan yang sangat banyak, pihaknya baru bisa mengirim sekitar April. "KIta usahakan tidak akan mundur-mundur lagi dari jadwal (pengiriman ke konsumen). Kalau bisa kita usahakan lebih cepat," janji Santiko Wardoyo.
Menurut Agus Andrianto, Ketua DPD Organda DIY, kegiatan factory visit ke pabrik Hino di Purwakarta ini merupakan salah satu program kerja DPD Organda DIY. "Ini kegiatan yang pertama kali kami lakukan," katanya.
Sejumlah pengusaha bus yang ikut di factory visit ini Hantoro, pemilik PO Gege Transport, Heru dari PO Wayang Transport, Agus dari Alfa Trans, Agus Andrianto dari PO Langen Mulyo, Adi Prasetyo dari PO Citra Adi Lancar, Triwibowo dari Trikaya Trans, Giri dari PO Putra Remaja, Rifky dari PO Prayogo, Joko dari PO Tami Jaya.
Ada juga Probo dan Zuhri dari PO 99 Transjaya, Dollin dari Ardian Trans, Nano dari PO Tunggal Daya, serta Jumiran dari Prambanan Trans. Mereka merupakan pengusaha bus dengan rata-rata kepemilikan armada 5 unit sampai 35 unit.
Ikut bergabung di acara ini Wakil Ketua III DPD Organda DIY sekaligus Ketua Paguyuban Pengusaha Angkutan Pariwisata Yogyakarta (Palapawijaya) serta dari wakil dealer PT Duta Cemerlang Motors.
Selama factory visit mereka mengunjungi bagian welding line, painting line, engine line, frame line, drive axle line, dan vehicle assembly line.
Pabrik HMMI memiliki total luas 296.000 meter persegi dan mempekerjakan 2.202 karyawan.