Wuling Jadi Ancaman Buat Produsen MPV Jepang, Pengamat: Jangan Keliru Pasang Harga
"Wuling juga harus belajar dari pabrikan lain. Jangan coba head-to-head dengan pemain raksasa."
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SAIC-General Motors-Wuling (SGMW), perusahaan patungan SAIC dan General Motors memastikan akan meluncurkan mobil low multi purpose vehicle (low MPV) WUling Hongguang di pasar Indonesia pada semester II tahun 2017 ini.
Wuling memilih meluncurkan mobil jenis MPV untuk menandai debutnya di pasar Indonesia karena inilah segmen penjualan mobil yang ceruknya paling besar di Tanah Air saat ini.
Akankah kehadiran Wuling menjadi ancaman serius bagi pabrikan Jepang, terutama produsen MPV yang selama ini memiliki pasar kuat di sini seperti Toyota, Daihatsu, dan Suzuki mengingat Wuling sudah berinvestasi dengan mendirikan pabrik perakitan di Cikarang, Bekasi?
Wartawan senior dan pengamat otomotif Soni Riharto menilai Wuling akan menjadi ancaman serius bagi produsen otomotif Jepang dalam jangka panjang.
Ini karena Wuling masuk ke pasar Indonesia dengan total, langsung berinvestasi mendirikan pabrik perakitan, berbeda dengan beberapa merek mobil asal China lainnya yang hanya menjual mobil tanpa dukungan after sales bagus lalu gagal di pasar.
"Dengan membawa modal Rp 9 triliun tentu Wuling tidak main-main masuk di pasar Indonesia. Apakah kehadirannya harus ditakuti MPV merek Jepang? Tentu saja, karena Wuling punya keunggulan di harga. Wuling juga memiliki pengalaman sebagai produsen MPV terlaris di Tiongkok," kata Soni Riharto saat tampil menjadi pembicara di acara diskusi membedah pasar mobil MPV di Indonesia yang diselenggarakan Forum Wartawan Otomotif (Forwot) di fx Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Diskusi juga menghadirkan pembicara Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo dan DR Yannes Martinus, pakar otomotif dan dosen seni rupa dan desain produk ITB.
Soni memaparkan, di pasar Indonesia Wuling akan menghadapi tantangan tak mudah untuk menaklukkan pasar MPV di pasar Indonesia.
Apakah itu? Diantaranya citra merek mobil China yang sebelumnya pernah masuk ke Indonesia dan dipersepsikan kurang bagus. "Seperti cerita masuknya Geely, Cherry dan lain-lain," dia mencontohkan.
Tantangan lainnya adalah selera konsumen Indonesia yang sudah Japan-minded.
"Konsumen MPV sekarang sudah saat peduli pada fitur keselamatan. Tidak hanya airbag tapi juga fitur-fitur lainnya," kata Soni Riharto.
Konsumen MPV Indonesia, lanjut dia, juga peduli pada performa dan resale value alias nilai jual kembali saat mobil MPV miliknya akan dijual sebagai mobil seken.
Mereka juga peduli pada cost of ownership, yakni biaya perawatan serta konektivitas MPV-nya pada perangkat smartphone.
"Tahun 2018, pasar MPV kita diproyeksikan masih sangat bagus. Itu sebabnya mereka (Wuling) berani inves Rp 9 triliun untuk mendirikan pabrik perakitan," kata Soni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.