Komunitas Harley Davidson Usul Boleh Nyetir Motor di Jalan Tol
"Kita juga tidak bisa memaksakan kehendak, kita hanya bisa mengusulkan. Cuman sampai sekarang ini pemerintah belum ada respon."
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alija Berlian Fani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usulan untuk mendapatkan izin memasuki atau menggunakan jalan tol bagi pengguna motor besar seperti motor Harley Davidson ternyata sudah diberikan ke pemerintah.
"Kita juga tidak bisa memaksakan kehendak, kita hanya bisa mengusulkan. Cuman sampai sekarang ini pemerintah belum ada respon," kata Sahat Manalu, Dealer Principal Anak Elang Harley Davidson of Jakarta di Sport Stube Resto & Bar, Pondok Indah Golf Gallery, Jakarta Selatan, Minggu (9/7/2017).
Menurutnya hingga saat ini di Indonesia belum ada peraturan yang menyatakan atau memberikan izin bagi kendaraan roda dua untuk melewati jalan tol.
"Kita mengusulkan ke pemerintah terutama Menteri Perhubungan untuk bisa masuk tol tapi konvoi, kita mau touring ke Jawa, kita dapat dispensasi masuk tol," paparnya pada wartakotalive.com.
Dirinya menekankan usulan ini ditujukan bagi konvoi bukan untuk pengendara perorangan yang dapat secara bebas menggunakan jalan tol kapan pun.
"Kalau satuan tidak, mungkin 50 tahun lagi. Kita tidak bisa menjamin teman-teman kita tertib lalu lintas. Tapi untuk rombongan sebaiknya lewat tol, misal contoh kita ke Bandung kita lewat Bogor, Puncak, Cianjur, Padalarang, rawan kecelakaan," ujarnya sambil bercanda gurau.
Namun berbeda ceritanya jiga melewati tol, di mana tingkat kecelakaan dapat diminimalisir seminim mungkin dan ada polisi yang ikut mengawal.
"Tapi kalau lewat tol dengan pengawalan polisi sampai Bandung relatif lebih aman, kalau itu rombongan dan izin dari korlantas harusnya di perbolehkan," tambahnya.
Ia melanjutkan tujuan dari usulan ini tidak lain adalah untuk keselamatan. Komunitas motor besar di Indonesia pun saat ini jumlahnya kendaraan sudah mencapai puluhan ribu.
"Di Jakarta sekitar 12 ribu motor. Itu tidak bisa di pungkiri merupakan bagian masyarakat indonesia, dan seyogyanya di akomodir," jelasnya.