Nissan Dilanda Skandal Teknisi, Produksi Mobilnya di Jepang Distop Sementara
Nissan menyatakan, penyelidikan pihak ketiga juga menemukan bukti baru bahwa staf inspeksi belum dilatih dengan benar.
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Nissan Motor Co Ltd menghentikan sementara sebagian produksi mobil di dalam negerinya lantaran ada masalah teknisi yang tidak bersertifikat dalam proses produksi.
Teknisi yang tidak bersertifikat itu menangani inspeksi akhir dalam proses produksi dalam beberapa dekade tarakhir.
Produksi akan kembali dijalankan setelah ada izin Kementerian Perhubungan Jepang mengenai perubahan prosedur inspeksi.
Nissan menyatakan, penyelidikan pihak ketiga juga menemukan bukti baru bahwa staf inspeksi belum dilatih dengan benar.
Investigasi tersebut menemukan Nissan membocorkan pertanyaan tes kepada peserta ujian.
"Artinya perusahaan gagal mengajarkan kepada peserta pelatihan dengan waktu yang telah ditentukan," seperti keterangan rilis dari Nissan yang diterima Reuters, Selasa (7/11/2017).
Dalam dokumen yang diberikan ke Kementerian Transportasi Jepang, Nissan mengatakan, pihaknya sedang melatih ulang para teknisi.
Perusahaan ini juga menguji kembali inspektur (pemeriksa) dan telah mengoreksi inkonsistensi antara rencana manual operasi pabrik dengan rencana kegiatan produksi.
Baca: Profil Tenor.com, Perusahaan yang Dituding Pasok Konten Porno di Whatsapp
Baca: Lintasarta Ajak Mahasiswa di 3 PTN Ini Berbisnis Lewat Startup
Skandal ini menyebabkan penghentian produksi domestik semua mobil penumpang yang dibuatnya pada 19 Oktober 2017.
Hal ini juga mendorong penarikan kembali 1,2 juta unit kendaraan untuk di inspeksi ulang, termasuk semua mobil penumpang yang diproduksi untuk dijual di Jepang selama tiga tahun terakhir.
Kementerian transportasi Jepang mewajibkan inspektur bersertifikat untuk menandatangani cek kendaraan untuk mobil yang dijual di Jepang. Namun langkah tersebut tidak diperlukan untuk kendaraan yang diekspor ke luar negeri.
Nissan telah mengatakan penjualan untuk kendaraan penumpang barunya di Jepang kemungkinan turun setengahnya pada bulan Oktober dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu akibat skandal ini.
Produsen mobil tersebut mengatakan, pabriknya di Fukuoka, Kanagawa dan Tochigi akan memulai kembali produksi untuk pasar domestik hari Selasa (7/11/2017), bersama dengan pabrik yang dioperasikan oleh afiliasi Nissan Shatai di Fukuoka dan Kanagawa.
Sementara itu sebuah pabrik yang dioperasikan Nissan berafiliasi dengan Kyoto Auto Works masih menunggu persetujuan pemerintah Jepang.
Reporter: Agung Hidayat