Sejak Menjanda, Wanita Asal Jember Ini Jadi Sopir Truk Cabe untuk Hidupi Anak-anaknya
Nur mengaku pernah tak dibayar bahkan dicaci maki juragan cabe lantaran cabe yang dia kirim ke kota tujuan tidak tiba tepat waktu.
Editor: Choirul Arifin
"Sejak mengenal orang Blitar yang juga seorang Sopir cabe disitulah saya mulai mengenal seluk beluk truk," ungkapnya.
Ia memulai mengenal dan mengangkut cabe walau panas dan hujan bukan penghalang demi kehidupan kedua putranya.
"Bahkan angkutan cabe dari Banyuwangi dari Situbondo saya angkut mas, suka dan duka harus dijalani mas dijalanan merasakan sedih jika harus ganti ban dan uang menipis tapi sesama sopir truck saling bantu padahal untuk makan dijalan harus menghemat takut solar tidak nutut," tambahnya.
Menurutnya Jauh lebih bahagia lagi sesama sopir Pantura saling berbagi tidak sombong dan rendah hati itulah kunci bahagia.
Terkadang sering tidak dibayar dicaci maki orang karena membawa truck muatan cabe tidak mudah harus tepat waktu satu taruhannya nyawa kita.
"Nur bangga mas bisa membantu kaum kuliner yang cinta pedas."
Sejak menjalani sebagai supir truk pengalaman terjauh pernah nyetir dari Jember ke Mataram, lalu Jember Jakarta, Jember ke Jambi dan Jember ke Palembang.
#yunirusmini fb
#mari belajar dari kisah mbak Nur Ini, jgn bersedih Kita wanita hrs kuat Dan Mandiri. Byk Jln utk mencari rejeki halal , YG ptg niat Dan usaha. .yg semangat ya.....kaum wanita single parent..."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.