Produsen Ramai-ramai Garap Mobil Otonom, Hyundai Pilih Berhati-hati
Direktur Hyundai Motor, Yoon Sung-hoon, mengatakan masalah keamanan merupakan faktor besar dalam pengembangan mobil otonom
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Agung Jatmiko
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Hyundai Motor mengambil langkah hati-hati dalam mengembangkan mobil otomatis yang bisa diproduksi massal. Kebijakan ini diambil Hyundai menyusul terjadinya kecelakaan yang menyebabkan kematian oleh mobil otonom yang dioperasikan Uber.
Mengutip Reuters, Selasa (20/3/2018), kecelakaan yang terjadi di Arizona menandai kematian pertama yang terkait dengan kendaraan otonom dan merupakan pukulan besar terhadap teknologi yang diharapkan dapat mengubah transportasi.
Direktur Hyundai Motor, Yoon Sung-hoon, mengatakan masalah keamanan merupakan faktor besar dalam pengembangan mobil otonom dan sebagai hasilnya pabrikan mobil asal Korea Selatan (Korsel) ini berhati-hati tentang memproduksi mobil self-driving secara massal.
Baca: Karena Passion, Cewek Cantik Ini Keluar dari Sekolah Perhotelan dan Bekerja Jadi Mekanik Truk Scania
Baca: Curhat di Instagram, Pengacara Tenar Hotman Paris Bilang Hukum Acara Perdata Kita Ketinggalan Zaman
“Ketika kami mengevaluasi kendaraan perusahaan lain, mereka memiliki standar keselamatan yang lebih santai, Hyundai membutuhkan lebih banyak waktu daripada pesaing untuk mengembangkan teknologi otonom untuk menjamin keselamatan. Tidak ada yang tahu dalam situasi apa kecelakaan akan terjadi,” ujar Sung-hoon dilansir dari Reuters.
Hyundai Motor sebenarnya berencana mengkomersilkan kendaraan otonom tingkat 4, yang dapat beroperasi tanpa masukan atau pengawasan manusia di bawah kondisi tertentu, pada tahun 2021.