Mesin-mesin Luar Biasa di Balik Kelas Retro di ISSOM 2018 Seri 2
Mobil Chairman yang digunakan B Heru, ternyata mengadopsi mesin Twin Cam 4AG- 1600cc dengan akselerasi yang sangat luar biasa.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelas balapan mobil jadul alias retro menjadi yang paling ditunggu dari total 11 kelas yang ditampilkan di ajang Indonesia Series Sentul Of Motorsport ( ISSOM) 2018.
Indonesia Retro Race, nama kelas yang ditunggu-tunggu ini, menghadirkan beragam mobil balap retro yang telah di-tune up sedemikian rupa untuk diadu siapa yang menjadi tercepat.
Duduk di kursi pengemudinya, adalah sejumlah pembalap senior lokal dan dari luar negeri. Ini menjadikan balapan yang sudah berlangsung 11 kali ini menjadi amat menarik.
Mobil-mobil di kelas ini dapat dipacu dengan kecepatan puncak hampir 200km/jam. Jika kap mesin yang menjadi dapur pacu mobil-mobil ini dibuka, akan terlihat formasi mesin-mesin balap kelas satu.
Sebagai contoh, mobil Chairman yang digunakan B Heru, ternyata mengadopsi mesin Twin Cam 4AG- 1600cc dengan akselerasi yang sangat luar biasa.
Beda lagi dengan mobil yang digunakan Apip, yakni Toyota Levin tahun 1985. Mobil ini menggendong mesin 4 AG, 1600cc terlihat sangat responsif melalap track di Sirkuit Sentul.
Beda pula dengan mobil BMW E30 tahun 1986 yang digunakan Rendison. Mesin mobil ini di-convert dengan mesin BMW M42 yg dimodifikasi menjadi 1.600 cc yang kapasitas aslinya lebih dari 1600 cc produksi tahun 1992.
Untuk mobil sekelas tersebut belum tentu menjadikan mereka sebagai juara karena terlalu ketatnya persaingan di ajang Indonesia Retro Race ini.
Baca: Mandiri Tunas Finace Raih 2.530 SPK Kendaraan Selama IIMS 2018
“Alhamdulillah, seri 2 ini berjalan lancar dan peserta kami kini telah mencapai 28 peserta. Kami mengucapkan terima kasih atas seluruh dukungan dari teman teman komunitas Retro, pembalap yang tetap setia mendukung eksistensi dari Indonesia Retro Race," Rendison dari Speedy Motorsport dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Jumat (4/5/20218).
Dia menilai dukungan yang luar biasa dari pengelola Sirkuit Internasional Sentul dan ABM Enterprise sebagai pengelola event sangat membantu timnya, termasuk dukungan sponsornya, Evalube Helios Lubricant dan DSS Dyno Test.
Anton, Marketing Evalube Lubricants menyatakan, pihaknya memberikan support event Indonesia Retro Race kali ini karena ini event yang legendaris dan sudah berlangsung selama 11 periode. "Event ini mampu mengundang pembalap internasional berpartisipasi,” ujarnya.
Persaingan ketat terlihat dari hasil juara seri 2 ini:
Juara Retro