Kenalkan: Namanya Kobo K1, Mobil Listrik Buatan PT Pindad
Motor semi elektrik ini menggunakan genset sebagai sumber daya lain ketika daya baterai habis.
Penulis: Brian Priambudi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pindad perkenalkan kendaraan listrik roda tiga yang dinamakan Kobo K1 di Kantor BPPT dalam acara Seminar & Exhibition Electric Car, Selasa (31/7/2018).
Motor semi elektrik ini menggunakan genset sebagai sumber daya lain ketika daya baterai habis.
Secara tampilan, Kobo K1 terlihat mirip Bajaj yang ditambahkan bak atau pick-up dibagian belakangnya, sedangkan model lainnya menggunakan box.
“Kita tawarkan motor roda tiga ini secara penggerak sudah full elektrik tapi kami pasang tambahan genset. Jadi kalau misalnya listrik habis di jalan sebagai penambah jarak digunakan genset,” ujar Manager Pengembangan Produk Industri PT Pindad, Andri Setiyoso.
Sayangnya kendaraan ini masih dalam bentuk prototipe, menurut Andri Kobo K1 belum memiliki power yang cukup untuk melintas ditanjakkan.
Baca: Asyik, Ada Mobil Listrik Wuling Baojun E100 yang Siap Curi Perhatian Pengunjung
Diatas kertas Kobo K1 ini memiliki daya motor semi hybrid 1,2 sampai 2,5 kw, tegangan baterainya 5 x 12 vdc, kecepatan maksimal 35 km per jam, dan kapasitas genset 2 kva.
Sedangkan waktu untuk pengisian baterainya memakan waktu sekitar lima jam.
Baca: Ototips: Cara Mengatur Kekencangan Busi Agar Tenaga Mesin Tidak Ngempos
Untuk dimensinya memiliki panjang 3.075 mm, Lebar 1160 mm, dan tinggi 1735 mm dengan berat 300 kilogram. Motor ini mampu membawa beban seberat tubuhnya 300 kilogram.
Andri mengatakan untuk beberapa bagian material tertentu di Indonesia masih sangat minim, sehingga Kobo K1 masih memiliki banyak material yang di impor dari luar negeri sama seperti pembuatan senjata dari PT Pindad.
“Senjata kami desain sendiri tetapi yang namanya material itu masih banyak yang impor. Tapi itu jangan dijadikan suatu kesalahan pindad, karena memang material yang sesuai dengan itu tidak ada di dalam negeri. Kalau pun material itu ada di dalam negeri pasti kita akan gunakan,” ujarnya.