Pertamina Segera Dirikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Listrik di Kawasan Kuningan
Untuk harganya, Adiatama mengatakan masih menggunakan harga dari PLN yakni Rp 1.456/kwh.
Penulis: Brian Priambudi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - PT Pertamina (Persero) berencana membuat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Listrik (SPBL) untuk menjawab tantangan masa depan energi listrik sebagai sumber daya kendaraan.
Vice President Coorporate Communication PT Pertamina (Persero), Adiatama mengatakan akan menghadirkan satu prototipe SPBL yang akan ditempatkan di SPBU Kuningan.
"Prototipe satu, komplitnya Pertamina mau membuat energi future terlebih dahulu untuk listrik. Kemudian kita kombinasikan dengan pembayaran digital menggunakan MyPertamina," ujar Adiatama saat diwawancara media, Jum'at (3/8/2018).
"Prototipenya akan kita gabung. SPBL prototipenya akan dibikin di SPBU Kuningan. Setelah itu kami akan mendekati kepada konsumen," tambahnya.
Baca: Ngetes Respon Pasar, Suzuki Pamerkan Jimny 4x4 dan Swift Hybrid
Dirinya menjelaskan untuk mendekati konsumen, Pertamina berencana membangun stasiun pengecasan kendaraan listrik di kantor-kantor.
Sementara itu, Adiatama mengatakan SPLU prototipe di SPBU Kuningan akan mulai diuji coba pada tanggal 26 September yang menjadi Hari Pertambangan.
Untuk alat pengisi dayanya, Pertamina mengklaim dapat mengisi daya hingga 150 kVA dalam waktu 2 menit, sedangkan untuk 7.000 kVA memakan waktu sekitar 3 jam.
Untuk harganya, Adiatama mengatakan masih menggunakan harga dari PLN yakni Rp 1.456/kwh.
"Dengan angka tersebut jika dibandingkan dengan mesin bensin lebih irit hingga 2/3," ujar Adiatama.
Namun pada tahun ini Pertamina hanya akan membangun satu SPBL saja, selebihnya pihaknya akan melihat bagaimana pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia.
"Baru satu itu saja, nanti pastinya kita lihat. Biasa kita di Pertamina pilot dulu, nanti begitu pertumbuhan konsumen banyak pasti akan kita perbanyak," tutupnya.