Hakim Minta Tesla Jawab Tuntutan Karyawan Terkait Aturan Jam Kerja
Tesla juga sempat diprotes karyawan perusahaan partnernya di bidang logistik, ISM Vuzem, karena jam kerja yang terlalu panjang
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Hakim Federal Amerika Serikat (AS) telah meminta kepada perusahaan produsen mobil listrik besutan Elon Musk, Tesla, agar mempertahankan nama baiknya terkait sejumlah kasus yang menimpa karyawannya.
Karyawan asing Tesla sebelumnya dikabarkan mendapatkan ancaman deportasi dan dilaporkan cidera akibat jam kerja yang panjang dan juga dugaan pelanggaran hukum ketenagakerjaan.
Hakim Distrik Amerika Serikat, Lucy Koh di San Jose California seperti dilansir Reuters telah membubarkan sebagian klaim yang ditujukan kepada Tesla pada Senin (1/10) lalu. Namun, dua tuntutan lain yang diajukan tetap ditindaklanjuti.
Hal ini membuka jalan bagi para penggugat untuk melengkapi dokumen dan saksi mata untuk memperjelas kasus tersebut.
Menurut karyawan Tesla bernama Gregor Lesnik asal Slovenia, dirinya datang ke AS menggunakan Visa B-1 dan bekerja sebanyak 250 jam per bulan dan mendapatkan gaji sebesar US$ 950.
Dia mengatakan, gaji yang diterimanya sangat jauh di bawah upah minimum karyawan. Gregor juga menyebut bahwa Tesla mengancam akan mendeportasi para karyawan yang meminta izin sakit atau terluka saat bekerja.
Akibatnya, Lesnnik dan rekannya Stjepan Papes yang juga berasal dari Kroasia menuntut hakim untuk melakukan tindakan mengenai hal tersebut atas nama seluruh pekerja asing dengan Visa B-1 yang bekerja di pabrik otomotif.
Baca: Beli Elf dan Pick Up Traga Bulan Oktober-Desember, DP-nya Cuma 8 Persen
Kasus ini merupakan kelanjutan dari tuntutan yang sempat diajukan Lesnik dan Stjepan pada tahun 2016 silam.
Tesla sebetulnya bukan menjadi satu-satunya perusahaan otomotif yang dituntut. Sebelumnya perusahaan lain juga sempat ditutut namun dinyatakan tak bersalah oleh hakim. Kini, hanya kasus Tesla yang bergulir di persidangan.
Keputusan ini memperkeruh kondisi keuangan Tesla yang memang tengah menjadi sorotan.
Hal tersebut muncul setelah Tesla mengalami penurunan pendapataan. Selain itu, Chief Executive Officer Tesla yakni Elon Musk turun dari jabatan sebagai Chairman untuk menyelesaikan tudingan dari regulator bahwa ia menyesatkan para investor.
Belakangan ini Tesla memang diganggu oleh beragam keluhan dari sejumlah karyawannya. Termasuk sebelumnya mengenai keselamatan bekerja para karyawan yang dibantah oleh Tesla.
Tesla juga sempat diprotes karyawan perusahaan partnernya di bidang logistik, ISM Vuzem, karena jam kerja yang terlalu panjang dan permintaan yang menyulitkan.
Tesla kemudian memutus hubungan kerjasama dengan ISM Vuzem lantaran tak memenuhi ekspektasi.