Alasan Grup Bakrie Pilih BYD Auto Jadi Partner Pengembangan Bus Listrik
"Semua tahu siapa dan bagaimana reputasi BYD sebagai produsen kendaraan listrik,” ungkap Dino.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) kini memasuki babak baru di industri otomotif dengan memasarkan bus listrik di Indonesia mulai awal tahun 2019. Bus listrik ini merupakan kolaborasi antara BNBR dengan BYD Auto Ltd, perusahaan produsen bus listrik terbesar di China saat ini.
Dua unit bus listrik, masing-masing bus besar berukuran 12 meter dan bus sedang ukuran 7 meter sudah dipamerkan di perhelatan Pertemuan Tahunan Bank Dunia dan IMF di Nusa Dua, Bali, pekan lalu.
Di dunia, saat ini sudah cukup banyak perusahaan yang memproduksi dan memasarkan bus listrik, sa;ah satunya adalah pabrikan otomotif terkemuka asal Swedia, Volvo Bus.
Lalu apa alasan BNBR menggandeng BYD Auto Ltd. sebagai partner bisnis?
CEO PT Bakrie Autoparts Dino Ryandi menjelaskan, ihwal latar belakang dipilihnya BYD Auto sebagai mitra strategis dalam pengembangan lini bisnis baru BNBR.
“Kalau orang di segala penjuru dunia bicara soal kendaraan listrik, nama BYD pasti melekat. Semua tahu siapa dan bagaimana reputasi BYD sebagai produsen kendaraan listrik,” ungkap Dino.
Selama ini BYD Auto memang dikenal sebagai salah satu produsen bus listrik terkemuka di Tiongkok.
Merek yang bermarkas di Kota Shenzhen ini sudah mengekspor banyak bus listrik ke berbagai negara, termasuk ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika Utara.
Baca: Konsumen Ini Curhat Nasib Uangnya yang Sudah Disetor Untuk Beli Apartemen di Meikarta
BYD merupakan kependekan dari ‘Build Your Dreams’. Saat ini BYD Auto mempekerjakan hampir 180.000 karyawan dan memiliki 22 kawasan industri di dunia dengan total area seluas 17.000.000 meter persegi.
BYD saat ini juga serius melakukan ekspansi pasar ke luar China dengan menggarap pasar bus di
Eropa dengan membuka pabrik bus di Hungaria dan sudah beroperasi sejak April 2017 dan satu pabrik bus lainnya di Bauvails, Perancis.
Kedua pabrik ini mampu meningkatkan kapasitas produksi bus BYD hingga dua kali
lipat.
Dino Ryandi juga menjelaskan, BYD juga menancapkan kaki di Inggris dengan memasok driveline ke
perusahaan mitranya di sana.
Bulan September 2018 lalu, BYD juga tampil di ajang pameran bergengsi IAA Comercial
Vehicles ke-67 yang digelar di Kota Hannover, Jerman.
Ini tahun kedua BYD tampil di IAA, sekaligus menegaskan posisi kepemimpinan
perusahaan ini di pasar kendaraan listrik Eropa.
Dino juga memaparkan, BYD juga sangat dikenal sebagai salah satu produsen baterai,
salah satu komponen paling utama dari kendaraan listrik.
“Produk bus listrik buatan BYD sudah digunakan di 32 negara di seluruh dunia. Kami bangga dapat menjadi mitra BYD,” ujar Dino Ryandi.