Kenali Lebih Dini Penyakit yang Sering Ada pada Mobil Bekas
Tren membeli mobil bekas memang sudah terjadi di masa lampau. Tapi sebelum membeli, perhatikan penyakit yang sering ada di mobil bekas
Editor: Gagah Radhitya Widiaseno
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Membeli mobil bekas (mobkas) menjadi solusi untuk yang ingin punya mobil tapi budget pas-pasan.
Namun pastinya ada risiko sendiri jika membeli mobkas seperti kerusakan sepele bahkan 'penyakit' kambuhan pada mobil.
Tentunya beberapa mobkas memiliki penyakit yang berbeda-beda meski ada yang serupa.
“Sejumlah penyakit memang terbilang ringan tapi kalau dibiarkan bisa mengganggu kenyamanan berkendara,” jelas Ruslan, Kepala Bengkel Tepat Motor di area BSD Autoparts, Tangerang Selatan.
Lanjutnya, untuk menghindari dan membereskannya, sebaiknya diawali dari deteksi dini setelah baru memboyong mobkas idaman.
“Hal tersebut guna menakar biaya perbaikan pasca membeli kendaraan tersebut,” jelasnya lagi.
Masih menurutnya, kalau penyakit atau masalah yang berat biasanya ada pada mesin, seperti rembesan oli.
“Masalah internal mesin bisa berakibat pada gas buangan dan performa kendaraan," katanya.
Sementara itu Jasum, instalatur kawakan dari Pesona Audio, di Pos Pengumben, Jakbar, juga ikut buka suara.
“Kenyamanan kabin juga bisa berkurang lantaran terganggunya sistem audio, apalagi saat kondisi sedang macet,” jelasnya.
Nah, berikut ini rangkuman penyakit ringan yang umum terjadi pada mobkas dari Otoseken.
1. Power Window
Power window sebelah kemudi kerap macet terutama untuk mobkas berusia lawas. Kondisi ini menjadi penyakit populer di Honda Jazz dan Toyota Vios generasi awal.