Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Menurut Honda Energi Alternatif Ini Lebih Tepat Ketimbang Listrik

Bagi Honda yang sudah mulai beralih ke teknologi kendaraan bertenaga listrik, mereka juga menganggap energi alternatif solar dan hidrogen lebih tepat

Editor: Ilham F Maulana
zoom-in Menurut Honda Energi Alternatif Ini Lebih Tepat Ketimbang Listrik
GridOto.com
Terlihat motor listrik memenuhi tempat parkir 

TRIBUNNEWS.COM- Keberadaan energi alternatif listrik seakan sudah dinantikan penggunaannya secara luas untuk menggantikan bahan bakar minyak (BBM).

Seperti motor listrik yang dianggap bisa menggeser peran motor dengan BBM.

Karena motor tersebut dinilai bisa lebih hemat energi, selain karena ketersediaan minyak bumi terbatas juga karena energi tersebut dapat terbarukan.

PT Astra Honda Motor (AHM) diketahui sudah menggunakan teknologi ini meski masih banyak ganjalan.

Bicara soal Kawasaki H2, pasti kalian tahunya cuma motor keluaran terbaru saja kan? Padahal ternyata Sob, Kawasaki H2 itu sudah ada sejak tahun 1971 lho. Mungkin bisa dibilang, motor ini merupakan mbahnya seri Kawasaki H2 yang ada saat ini. Yuk baca berita otomotif lainnya di GridOto.com (klik link di bio) #kawasaki #kawasakih2 #kawasakih2mach #h2machiv750 #kawasakimotors #gridoto #otomotif #otomania #motorplus #jip #otomotifweekly #gridnetwork

Thomas Wijaya, Direktur Marketing AHM mengungkapkan, era motor listrik masih sangat jauh untuk diterapkan secara masif di Indonesia.

"Sebenarnya kami melihat bahwa yang namanya energi itu harus menggunakan energi yang terbarukan," ujar Thomas saat berada di dalam acara Focus Group Discussion, Otomotif Group, Kompas Gramedia pada Rabu (12/12/2018)

"Tentu ada banyak hal yang perlu kami pelajari dan pertimbangkan, hal-hal yang harus kami lihat itu (untuk memasarkan motor listrik) banyak," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Ketersediaan material dasar untuk baterai yang berperan sebagai sumber energi jadi salah satu alasannya.

"Apakah jumlahnya lebih besar daripada fosil (energi), atau tidak," kata thomas.

"Kalau sebenarnya jumlah ketersediaan energinya tidak sebesar fosil mungkin di awal dia bisa saja murah, tapi suatu saat akan naik lagi (harganya)," imbuhnya.

HALAMAN SELENGKAPNYA >>>>>

Sumber: Gridoto
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas