Honda Beri Sinyal Brio Satya Bakal Dibanderol Lebih Mahal
PT Honda Prospect Motor (HPM) merupakan salah satu merek yang ikut program Kendaraan Bermotor Hemat Energi
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Honda Prospect Motor (HPM) merupakan salah satu merek yang ikut program Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau yang dikenal dengan sebutan low cost green car ( LCGC).
Model jagoannya, yaitu Brio Satya. Pemerintah melalui Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto telah mengeluarkan rencana pengenaan pajak kendaraan berdasarkan emisi.
Salah satunya, LCGC mendapatkan tambahan pajak tiga persen dari sebelumnya yang tidak mendapatkan pajak.
Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan, efek yang paling besar otomatis harga jualnya menjadi tidak murah lagi, karena akan mengalami kenaikan.
Baca: Toyota Bicara Mobil LCGC yang Dinilai Masih Positif di Pasaran
"Awal-awal pastinya akan terjadi penurunan penjualan di segmen LCGC ini, karena harganya jelas menjadi lebih mahal," ucap Jonfis di acara media test drive Brio di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019).
Meski begitu, Jonfis pun tidak mau berandai-andai terlalu jauh karena peraturannya sendiri belum jelas. Namun dia sudah bisa membaca bahwa akan diarahkan ke kendaraan listrik ataupun hibrida.
"Jadi kita harus tahu dulu detailnya seperti apa, karena kalau tidak akan sulit. Paling mungkin, efeknya ke harga jual dari produknya itu sendiri," ucap Jonfis.