Startup Ritase Kenalkan Fitur Group Buy untuk Belanja Suku Cadang dan Truk dengan Harga Kompetitif
Dengan memanfaatkan fitur Group Buy ini pengusaha truk bisa mendapatkan harga suku cadang truk lebih murah
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ritase, startup pengelolaan manajemen armada truk angkutan barang sekaligus menghubungkan pengirim barang dengan penerima barang, memperkenalkan fitur baru yang diberi nama Group Buy. Fitur baru yang ditanamkan di aplikasi Ritase ini memungkinkan pengusaha truk yang mengutilisasi armadanya melalui aplikasi Ritase melakukan order pembelian spare parts untuk mendukung operasional armadanya agar tetap berkinerja maksimal.
Fitur Group Buy di apikasi ini juga memungkinkan pengusaha angkutan melakukan order pembelian truk untuk penambahan atau peremajaan armada.
"Fitur Group Buy ini kita hadirkan dilatarbelakangi keinginan kita untuk memberikan layanan komprehensif kepada partner kami yang memerlukan fasilitas pembayaran leasing, suku cadang dan pembelian armada untuk peremajaan unit," ungkap David Samuel, Co-founder CTO Ritase di sela workshop 'Menghadapi Tantangan Pengiriman Barang Pada Festive Season Secara Aman dan Tepat' yang digelar bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan di Jakarta, Jumat (3/5/2019).
David menjelaskan, dengan memanfaatkan fitur Group Buy ini pengusaha truk bisa mendapatkan harga suku cadang truk lebih murah karena Ritase melakukan pembelian spare parts dalam jumlah banyak ke vendor yang menyediakan suku cadang resmi.
Selain itu, jika pengusaha truk membeli armada truk baru, mereka juga akan mendapatkan harga yang lebih murah ketimbang harga truk di dealer resmi karena pembelian dilakukan secara bersama-sama dalam jumlah banyak.
"Untuk pembelian unit armada truk, kita punya alokasi dari diler yang sudah bekerja sama dengan kita dan mereka memberikan diskon yang lebih besar kepada kita karena kita membeli dalam jumlah banyak. Pengusaha juga tidak perlu menghadapi masa tunggu saat membeli armada," jelas David.
Dia menjelaskan, pihaknya telah mendistribusikan 12 truk dari beragam tipe dan merk seperti Mitsubishi, Hino, UD Trucks kepada pengusaha angkutan yang menjadi mitra Ritase dan melakukan pembelian truk melalui fitur Group Buy di aplikasi Ritase.
David menjelaskan, saat ini Ritase fokus menggarap bisnis logistik dari komoditi fast moving consumer goods (FMCG) dan infrastruktur.
"Kita sekarang fokus tangani FMCG dan kita handle perusahaan FMCG besar di Indonesia," kata dia.
Muatan yang ditangani per bulan saat ini mencapai 15 ribu sampai 20 ribu transaksi per bulan dengan volume 10 juta ton melibatkan total 7000-an armada tersebar di seluruh Indonesia.
"Model bisnis kita, mitra terima order angkut muatan dari kita dan pemilik truk terima bersih untuk biaya angkutnya samapai ke tujuan," ujar David.
Ritase memasukkan data-data secara digital seputar proses kerja pengusaha angkutan, pemilik armada truk ke dalam aplikasi sejak proses pengambilan barang di klien/customer, proses pengiriman, sampai barang tersebut tiba di tujuan.
Di sisi pengusaha angkutan sebagai pemilik armada, aplikasi ini menyediakan dompet digital untuk menerima pembayaran pesanan yang dapat dicairkan pengusaha tersebut kapan saja.
Ritase juga menyediakan point reward untuk setiap tugas pengiriman barang yang berhasil diselesaikan tepat waktu. Poin yang terkumpul bisa ditukar dengan berbagai penawaran seperti pulsa, voucher makan dan lain-lain.
Melalui aplikasi ini, pengusaha sebagai pemilik armada dapat menerima backhaul atau muatan baru untuk diangkut kembali menggunakan armadanya. Ritase mampu menghadirkan data laporan mengenai ID order, dimensi, berat muatan sampai perkiraan barang tiba di tujuan.
Fitur-fitur lainnya di aplikasi ini antara lain Load Planning, Live Tracking dan Order Status. Fitur Load Planning membantu pengusaha angkutan mengatur jadwal pengiriman berikut dimensi dan berat barang yang akan dibawa armadanya.