Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Toyota Kemungkinan Bakal Turunkan Harga Jual C-HR Hybrid

Anton Jimmi Suwandy, mengatakan ada kemungkinan pihaknya bakal menurunkan harga mobil-mobil hybrid Toyota.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Toyota Kemungkinan Bakal Turunkan Harga Jual C-HR Hybrid
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Pebalap Rio Haryanto menjadi konsumen pertama yang membeli Toyota C-HR Hybrid, kendaraan Toyota Sport Utility Vehicle (SUV) elektrifikasi pertama yang dipasarkan di Indonesia secara nasional oleh PT Toyota Astra Motor. Mobil berbasis crossover ini ditampilkan kepada media Senin (22/4/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, mengatakan ada kemungkinan bakal menurunkan harga mobil hybrid keluaran Toyota.

Alasannya, kata dia, agar mobil hybrid dapat dimiliki banyak orang dan lebih dekat dengan masyarakat.

Saat ini harga Toyota C-HR Hybrid misalnya, sekitar Rp500 jutaan.

"Berikutnya mungkin kita tidak muluk-muluk, mungkin Rp 400 juta atau Rp300 juta, misalnya," kata Anton, pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, di ICE BSD Tangerang, Jumat (19/7/2019).

Dia menuturkan, harga mobil hybrid bisa turun harga jika produksinya dilakukan di dalam negeri.

"Tapi itu tidak bisa dilakukan jika kita adalah CBU. Karena CBU itu pasti tidak ada lokalisasi onderdil dan lain-lain," jelasnya.

Baca: Mini Menawarkan Program Garansi 60 Bulan, Tertarik?

Berita Rekomendasi

Satu-satunya cara agar harga produksinya turun, adalah memproduksi di Indonesia.

"Itu yang kita targetkan. Rasanya Toyota sudah komitmen ke pemerintah untuk ke depannya melakukan hal itu. Tinggal apakah modalnya mana, tipe seperti apa," tuturnya.

Dia menjelaskan, pada beberapa tahun lalu harga mobil CHR hybrid berkisar Rp 700 juta hingga Rp 800 jutaan.

"Bahkan, Lexus itu ada yang Rp1 miliar ke atas," ucapnya.

Menyoal baterai mobil hybrid, JImmi mengatakan masih didiskusikan dengan pemerintah dan stakeholder, sebab proses pembuatan baterai akan meliputi bahan baku, sel-sel baterai, dan sebagainya.

"Karena prosesnya ada beberapa tahap. Dari bahan baku, membuat sel-sel baterainya, dan membuat baterainya sendiri. Memakan waktu lama mungkin," jelasnya.

Toyota All New C-HR Hybrid dipamerkan dalam ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019). Tribunnews/Irwan Rismawan
Toyota All New C-HR Hybrid dipamerkan dalam ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Namun, dia mengatakan Toyota Jepang memiliki teknologi pembuatan baterai mobil hybrid.

"Sepertinya pemerintah Jepang juga sangat support. Tapi kita membutuhkan ekosistemnya. Karena kalau itu bisa kita lokalisasi, biayanya akan bisa lebih murah lagi pasti," jelas Anton.

Sejauh ini, komunikasi pemerintah Indonesia dengan Toyota ihwal mobil hybrid masih dilakukan.

Kata Anton, Pemerintah Indonesia berkomitmen akan investasi di Indonesia.

"Saat di Jepang, kebetulan presidennya Toyota bertemu langsung dengan pemerintah Indonesia, perwakilannya pak Luhut dan beberapa menteri," kata Anton.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas