Wuling dan Renault Jual Low MPV Murah, Bagaimana Nasib Avanza?
Dewasa ini, beberapa produsen otomotif di Indonesia nampak berlomba-lomba menghadirkan mobil berharga murah.
Editor: Fajar Anjungroso
"Mereka (Wuling, Renault, dan lainnya) berhasil menemukan peluang di pasar baru. Jadi skemanya, orang yang baru berpindah dari motor ke mobil masuk ke LCGC, ketika ingin naik kelas, sebelum ke Avanza, masuk ke segmen mereka dahulu. Atau, bisa langsung naik ke Avanza dan sekelasnya (seperti Suzuki Ertiga, Daihatsu Xenia, sampai Honda Mobilio)," kata Soerjo.
Strategi Toyota
Tentu dengan fenomena ini, produsen otomotif seperti Toyota harus memutar strategi kembali. Seperti menyuguhkan sedikit perubahan pada model produk yang ditawarkannya atau biasa dikenal facelift.
"Bila berbicara Avanza, saat ini tekanannya ada dari bawah dan atas (LMPV seperti Xpander). Oleh sebab itu, dari Toyota sendiri pasti harus lakukan refreshment produk dan tentu harus berbeda dengan kompetitor," ucap Soerjo.
Lalu, meningkatkan layanan purna jual, menjaga harga jual kembali (resale value), dan sparepart juga penting.
Tak lupa menjaga kedekatan konsumen kepada industri tersebut. "Ketika konsumen sudah percaya, dia akan continue. Inilah hal yang harus dijaga. Layanan juga harus ditambah agar lebih dekat kepada mereka seperti menghadirkan THS (Toyota Home Service)," kata dia.
"Setiap tahun pasti ada tantangan, tidak masalah namanya pasar tapi karena Indonesia adalah negara yang sangat menarik bagi semua maker, jadi kita mengantisipasi pasti akan semakin banyak merek otomotif dan model yang masuk Indonesia. Tiap merk punya strategi masing-masing dan Toyota akan selalu berinovasi," tambah Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy dikesempatan berbeda.
Sebagai catatan, berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan mobil baru di tahun 2018 sebesar 1,1 juta.
Angka tersebut tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya. Sedangkan kontribusinya, masih diperkasai oleh LMPV.
Mobil murah yang tergolong LCGC sendiri menunjukkan tren penurunan. Pada periode Januari-Mei 2019, LCGC terkoreksi sampai 14 persen (90.065 unit dari 105.009 unit di tahun lalu) dengan total penjualan mobil mencapai 422.038 unit.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jawaban Toyota Tentang Fenomena Mobil Murah".