TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang kompetisi modifikasi mobil Blackauto Battle 2019 kembali bergulir di Kota Balikpapan.

Jumlah peserta yang berpartisipasi di ajang ini sesuai target panitia. Menjadi menarik karena peserta datang dari lintas daerah seperti Samarinda, Sangatta, Bontang dan Makassar.

Begitu juga animo penonton yang dinilai bagus sekali.

Peserta di kontes Big Muf yang menjadi gimmick acara membludak. Big Muf merupakan kontes adku kencang suara knalpot mobil dengan diukur menggunakan mic sensor UMIC.

"Balikpapan kita pilih sebagai perwakilan Pulau Jalimantan, sekaligus kawasan Indonesia Timur karena event terakhir Blackauto Battle kita gelar di kota ini pada 2015," ujar Boy Prabowo, perwakilan pelaksana event BAB 2019.

Kontes ini menghasilkan jawara baru. Tampil sebagai The Champ adalah Dawank dari bengkel R Garage Makassar dengan jenis mobil Suzuki Swift.

Runner up 1 adalah Ranting dari klub Startech Samarinda dengan jenis mobil Toyota Agya dan runner up 2 Rahman dari klub Connection Samarinda dengan mobil Silvia.

Baca: Inilah Benny Wenda, Sosok yang Disebut Tokoh di Balik Rusuh Papua dan Kini Bermukim di Inggris

Boy menjelaskan, Balikpapan dipilih sebagai tuan rumah BlackAuto Battle 2019 karena dianggap sebagai kota trendsetter dunia modifikasi mobil dan car tuning di Pulau Kalimantan.

Balikpapan dianggap berpotensi sebagai lokomotif industri car tuning terutama untuk modifikasi dan car audio. Sejumlah tim dan komunitas mobil berskala nasional memiliki basis di kota ini.

Selain itu, kemampuan para tuner dan rumah modifikasi Balikpapan juga layak disejajarkan dengan kota lain seperti Jakarta atau Bandung, sekaligus bisa menjadi magnet bagi pertumbuhan car tuning di kota sekitarnya seperti Samarinda, Bontang, Tenggarong, Tarakan dan Banjarmasin.

Boy menyatakan, seri Blackauto Battle 2019 Balikpapan mampu menyuguhkan sebuah kompetisi modifikasi, car audio serta beberapa gimick yang berbeda dari kompetisi sejenis di Indonesia.

Pengkategorian kontes, sistem pertandingan, penjurian, metode penilaian serta aturan lain sudah dirancang sedemikian rupa dengan mengedepankan aspek fairness dan terukur.

Dia mengatakan, para juri berasal dari dunia car tuning berpengalaman di bidangnya dan telah teruji dalam berbagai kompetisi tingkat nasional dan internasional.

Baca: Penuturan Ayam Kampus Kota Palembang: Terjerumus ke Dunia Kelam karena Pacar, Enggan Jadi Simpanan

Black Out Loud terbagi dua kelas pertandingan, yaitu SQL FFA dan Street SPL.

Kelas SQL yang dipertandingkan adalah FFA (2 subwoofer) dengan konsep penilaian penggabungan antara nilai SQ berupa tonal akurasi dan listening pleasure, uji instalasi berupa kerapihan serta kemananan dalam proses install dan uji SPL yang diukur menggunakan alat ukur yang juga digunakan hampir semua asosiasi car audio dunia, Term Lab Magnum.

Sedangkan juri SQL tahun ini adalah salah satu professional car audio yang juga seorang Engineer, designer sekaligus speaker builder, Bapak Maslim Djanuanto.